Para Menteri Sesumbar, Semua Kena Getahnya

POLITIK, malangpost.id- Kondisi politik Indonesia sedang tidak baik, ketika pandemi berlangsung, berbagai macam keputusan dan perkataan yang menyebabkan pemerintahan dinilai buruk. Contohnya saja ketika covid-19 tersebar di Wuhan, pemerintah memberikan statmen yang cukup unik, mengakibatkan kekacauan di negeri ini.

Pada awal tahun 2020, sejumlah peneliti asing menyatakan bahwa wabah Covid telah muncul di Indonesia. Berbagai statmen muncul. Menteri Kesehatan kala itu, Terawan dengan jemawa membantahnya sambil menantang para peneliti itu untuk datang ke Indonesia. Menko Polhukam Mahfud MD mengutip kelakar Menko Perekonomian Airlangga Hartarto bahwa corona tak bisa masuk Indonesia karena perizinannya berbelit-belit. Kemudian Menko Marves Luhut B Panjaitan, bergurau corona sudah lama pergi (merujuk pada mobil tipe Corona).

Ketidak percayaan masyarakat pada pemerintah tidaklah tanpa dasar yang jelas. Setiap tindakan yang dilakukan pemerintah hingga saat ini tidak mencerminkan ketegasan dan kepasatian yang menyebabkan masyarakat menjadi skeptis atas apapun yang dilakukan pemerintah.

Hampir 10 bulan Indonesia dihantam pandemi virus corona (Covid-19). Sejak pasien pertama positif virus corona diungkap pemerintah, 2 Maret 2020 lalu, jumlah kasus positif sampai hari ini terus melonjak tanpa ada tanda-tanda menurun. Padahal di belahan dunia yang lain, gelombang pertama covid sudah dilalui. Di Indonesia sendiri pertumbuhan orang positif makin meningkat dan itu menjadi pertanda bahwa negara tidak dapat menangani permasalahan ini dengan benar. Terlebih masyarakat yang dapat dibilang acuh tak acuh dalam kondisi ini sehingga memperparah keadaan.

Sikap menyanggah atau menyepelekan yang dipertontonkan jajaran pemerintah ini kemudian banyak dikritik banyak pihak, terutama ahli kesehatan. Kekinian, dokter spesialis penyakit dalam yang juga Ketua Satgas Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Zubairi Djoerban mengatakan, bantahan terhadap penyakit atau wabah bukan terjadi pertama kali terjadi di Indonesia. Dulu, AIDS juga disepelekan. Indonesia merupakan negara yang berbudaya dan agamis. Pernyataan yang tak berdasar seperti itu mengakibatkan Indonesia menjadi lalai atas bencana yang akan datang.

Joko Widodo selaku pemimpin pemerintahan juga mendapat getahnya. Dengan pernyataan yang dilontarkan oleh para menteri, Jokowi mendapat citra buruk dihadapan masyarakat, tetapi nyatanya tindakan dan keputusan yang diberikan oleh Jokowi nyatanya tidak memberikan dampak yang baik. Semua aspek merasakan kerugian yang ditumbulkan dari adanya tindakan dari pemerintah. Meskipun terlambat, masih ada waktu bagi pemerintah untuk berbenah dan fokus kepada permasalahan utama saat ini. Jika tidak, maka kondisi ini akan terus berlanjut hingga waktu yang tidak dapat ditentukan.

Bagikan ke sosial media:

Recommended For You

abirafdi

About the Author: abirafdi

Menjadi seorang penulis tidak hanya membutuhkan kemampuan dan pengetahuan saja. Passion juga dapat membantu saya untuk terus berkembang dan menjadi lebih baik.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Kunjungi Alamat Baru Kami

This will close in 0 seconds