KESEHATAN, malangpost.id – Selain Covid-19 yang sedang mewabah, demam berdarah juga perlu diwaspadai. Penyakit demam berdarah merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh karena gigitan nyamuk. Nyamuk yang berperan dalam perkembangan penyakit ini adalah nyamuk Aedes Aegypti.
Jika terlambat dikenali, demam berdarah (DBD) dapat mengakibatkan pendarahan berbahaya. Alhasil, butuh upaya pencegahan yang dapat dilakukan secara mandiri di rumah dan lingkungan sekitar. Tujuannya tentu agar penyakit ini tidak menyebar luas. Nah, berikut ini cara yang dapat dilakukan untuk mencegah demam berdarah.
Cara Pencegahan Penyakit Demam Berdarah di Rumah
Anda mungkin sudah sangat familiar dengan slogan 3M, yaitu menguras, menutup, dan mengubur. Slogan 3M tersebut dikenal menjadi slogan pencegahan demam berdarah. Namun, sebenarnya prinsip pencegahan penyakit demam berdarah bukan itu. Sebab, cara utama menangani DBD adalah mengupayakan agar Anda tidak terkena gigitan nyamuk Aegypti.
Nah, hal ini dapat dilakukan dengan mengusahakan dan menjaga agar lingkungan rumah tetap bersih. Selain itu, Anda dapat menggunakan penangkal nyamuk guna mencegah perkembangbiakan nyamuk di lingkungan rumah.
Menguras Bak Mandi Secara Rutin sebagai Cara Pencegahan Mandiri
Tempat paling nyaman bagi nyamuk Aedes aegypti untuk berkembang biak adalah di genangan air. Alurnya, nyamuk betina akan bertelur pada dinding bak mandi yang digenangi air. Kemudian telur menetas menjadi larva nyamuk dan berkembang dari makanan berupa mikroorganisme di sekitarnya.
Seiring berjalannya waktu, larva nyamuk ini tumbuh menjadi nyamuk dewasa. Secara keseluruhan siklus ini berlangsung 8-10 hari menurut suhu ruang. Dengan demikian, menguras bak mandi secara rutin, minimal seminggu sekali menjadi cara yang paling ampuh. Cobalah untuk membiasakan kegiatan ini karena dapat memutus perkembangan siklus nyamuk.
Wadah Penampung Air Lainnya Juga Harus Bersih
Selain bak mandi, wadah penampung air lainnya juga harus bersih. Wadah penampung air ini bisa saja berada di tempat lain. Jangan hanya terpaku pada kamar mandi saja. Melainkan, cobalah untuk memeriksa wadah lain yang kemungkinan memicu tumbuh kembangnya nyamuk Aedes.
Perabotan seperti kaleng, baskom, pot bunga, ember, dan sebagainya sering menjadi daftar wadah yang berpotensi menumbuhkan sarang nyamuk. Anda perlu membersihkan wadah-wadah tersebut minimal dua kali dalam seminggu. Bahkan, jika sudah tidak diperlukan atau usang, segera buang wadah tersebut. Pastikan tidak terjadi genangan air.
Memasang Kasa dan Kelambu Nyamuk
Salah satu cara mencegah nyamuk agar tidak menggigit adalah dengan memasang pelindung seperti kasa dan kelambu nyamuk. Tujuannya agar nyamuk tidak masuk ke tempat-tempat penting, seperti kamar tidur Anda.
Anda dapat memasang kasa pada setiap jendela atau lubang ventilasi. Bahan kasa pun beragam. Sebaiknya pilihlah kasa yang jaring-jaringnya rapat dan dapat menghalau masuknya nyamuk. Adapun, kelambu penting juga untuk dipasang sebagai penutup ranjang atau sekeliling tempat tidur.
Pakailah Lotion Antinyamuk
Cara pencegahan mandiri yang dapat dilakukan adalah dengan menggunakan lotion atau krim antinyamuk. Krim ini berguna dalam perlindungan diri agar nyamuk tidak mau mendekati kulit kita. Hal ini disebabkan oleh karena lotion memiliki bau yang tidak disukai nyamuk.
Mengoleskan lotion ke kulit terbukti membuat nyamuk menjauh. Nampaknya cara ini sangat efektif dilakukan jika di lingkungan rumah sangat banyak nyamuk. Waktu terbaik untuk mengoleskan lotion ini adalah pada waktu malam menjelang tidur. Sebab, nyamuk Aedes sangat aktif sepanjang malam.
Bersihkan Tanaman Liar di Pekarangan Rumah
Pekarangan rumah yang dipenuhi bunga dan tanaman hias memang mempercantik tampilan rumah. Namun, Anda perlu rutin merawatnya agar pekarangan tersebut tidak menjadi sarang nyamuk. Apalagi jika terdapat kumpulan ilalang, bisa saja memicu adanya sarang nyamuk.
Pekarangan rumah ini perlu mendapat perhatian yang cukup serius, terutama saat musim hujan. Bisa jadi air hujan malah meninggalkan genangan-genangan yang memicu munculnya perkembangbiakan nyamuk Aedes aegypti. Untuk itu, solusinya rajin-rajinlah membersihkan pekarangan rumah ya.
Fogging
Selain mencegah penyakit demam berdarah dengan pencegahan mandiri, cara fogging menjadi cara perlindungan yang cukup menjamin. Fogging adalah cara mencegah DBD secara massal. Perlakuannya dilakukan dengan penyemprotan obat nyamun secara luas, bisa meliputi area seluruh desa atau kecamatan.
Pencegahan dengan cara fogging ini biasanya dilakukan ketika memasuki musim pancaroba. Atau ketika kasus DBD meningkat, sebaiknya suatu wilayah tersebut segera dilakukan penyemprotan fogging. Cara ini dapat membunuh jentik-jentik nyamuk sehingga menjadi cara yang paling efektif.
Nah, itulah cara pencegahan penyakit demam berdarah yang perlu diterapkan secara teratur. Penyakit demam berdarah bukan penyakit biasa sehingga perlu diwaspadai. Di masa pandemi Covid-19 ini, Anda juga harus tetap waspada dengan penyakit berbahaya lainnya.