Kemendikbud Tetapkan Wayang Gagrak Malangan sebagai WBTB

KANJURUHAN, Malangpost.id – Wayang Malangan menjadi salah satu bagian dari seni pewayangan Jawa Timuran yang terus hidup dan berkembang secara lokal. Meskipun Wayang Malangan bersumber dari cerita yang sama seperti pakeliran gaya Surakarta dan Yogyakarta.

Namun penyajian Wayang Malangan sangat berbeda. Mengingat Wayang Malangan tidak terkesan sebagai kesenian keraton, melainkan sebagai kesenian rakyat yang di warnai Bahasa Etnis Jawa Timuran dengan latar belakang masyarakat agraris.

Dalam rangka memperingati Hari Wayang Nasional, dan perayaan anugerah Wayang Gagrak Malangan yang ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) oleh Kemendikbud RI, pada Minggu (7/11/2021) Padhepokan Seni Mangundharma, Desa Tulusbesar, Kecamatan Tumpang melakukan Pagelaran Pendadaran Tujuh Dalang Cilik.

Diketahui, Hari Wayang Nasional diperingati setiap tanggal 7 November, karena UNESCO menetapkan wayang sebagai “Intangible Culture Heritage of Humanity” atau budaya tak benda warisan manusia.

Pagelaran Pendadaran Tujuh Dalang Cilik Malangan ini, diisi oleh Ki Arda Maulana Trisantyo, Ki Randi Dipa Nalendra, Ki Agung Wahyu Hadi Wibowo, Ki Ahmad Anwarudin, Ki Adimas Cahyo, Ki Zulfikar Nurhasin, dan ditutup dengan Guru Dalang Ki Bambang Supriyono Hadi Prayitno.

Baca Juga: Sabar, Lelaki Tua Berumur 74 Tahun, Semangat Jualan Wayang Keliling Untuk Lestarikan Budaya Jawa

Sebagai rasa syukur ditetapkannya Wayang Gagrak Malangan sebagai WBTB, Didik Gatot Subroto Wakil Bupati Malang menyampaikan, bahwa pada HUT Kabupaten Malang mendatang pihaknya akan menampilkan Wayang Gagrak Malangan di Pendopo Kepanjen.

“Para Dalang akan diberikan pakaian dalang dan sinden yang jauh lebih layak, melalui anggaran di Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Kabupaten Malang. Tolong didata siapa saja dalang, sinden, dan pengrawitnya,” tutur Didik ketika berada di Padhepokan Seni Mangundharma.

“Kita akan tunjukan bahwa Malang punya Wayang Gagrak Malangan, nanti Disbudpar yang akan mengurus termasuk eventnya,” sambungnya.

Sementara itu, Kepala Bidang Kebudayaan Disbudpar Kebudayaan Kabupaten Malang, Anwar Supriyadi juga turut mengapresiasi jerih payah seniman Malang yang menjaga, merawat, dan melestarikan kesenian Malang. Sebab ia tidak ingin jika warisan budaya tersebut punah.

“Makanya saat para seniman meminta kami mengusulkan Wayang Kulit Gagrak kepada Kemendikbud, kami langsung usulkan dan alhamdulillah diterima serta ditetapkan,’’ pungkas Anwar saat mendampingi Wakil Bupati Malang dalam Peringatan Hari Wayang Nasional dan Penghargaan Wayang Kulit Gagrak Malangan.

Bagikan ke sosial media:

Recommended For You

Wahyu

About the Author: Wahyu Setiawan

Paling hobi jalan-jalan; lebih senang baca novel; suka nonton film bergenre Adventure, Comedy, Horror, Animation, Fantasy & Romance.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Kunjungi Alamat Baru Kami

This will close in 0 seconds