PWI Malang Raya Cetak Wartawan Kompeten Lewat Uji Kompetensi Wartawan

BALAIKOTA, Malangpost.id – PWI Malang Raya terus berupaya mencetak wartawan profesional dan kompeten lewat Uji Kompetensi Wartawan (UKW).

Kali ini sebanyak 38 wartawan dari Blitar, Surabaya, Lumajang dan Malang Raya mengikuti UKW mulai tanggal 3 – 7 Desember di Hotel Savana.

Seperti diketahui, tahun ini PWI Malang Raya menggelar UKW 2 kali yakni Angkatan 33 dan 34 sebanyak 47 wartawan dan

Angkatan 37 dan 38 kali ini diikuti 38 wartawan. Sedangkan untuk tahun ini anggota PWI Malang Raya yang telah memengikuti UKW sebanyak 85 wartawan,” ujar Ketua PWI Malang Raya, Cahyono disela pembukaan UKW, Jumat (3/12)

Menurut Cahyono, target hingga Tahun 2022, sebanyak 300 wartawan Malang Raya telah mengantongi kartu UKW.

“Saya berharap, dengan kompetensi yang dimiliki, teman – teman wartawan Malang Raya mampu bersaing dan mengikuti perkembangan teknologi yang tidak dapat dibendung lagi,” tegasnya.

Dukungan Penuh Kegiatan UKW Sangat Dibutuhkan Wartawan

Waka Polresta Malang Kota AKBP Deny Heryanto S.I.K, M.Si mewakili Kapolresta, mengatakan, pihaknya akan mensupport kegiatan yang di gagas PWI Malang Raya ini.

Bahkan bakal mendukung penuh UKW yang digelar tahun depan yang rencananya dilaksanakan Bulan Maret 2022.

“Kami mendukung penuh kegiatan UKW. Hal ini dikarenakan sangat dibutuhkan wartawan,”katanya.

Deny tidak ingin ada wartawan yang terjerat masalah hukum karena menyebar berita yang tidak sesuai fakta atau hoaks.

“Ada waratawan yang saat ini menjadi tersangka karena diduga menyebarkan berita hoaks,” katanya.

Sementara, Ketua PWI Jatim, Luthfil Hakim mengatakan, UKW merupakan satu tahapan yang harus dilalui wartawan agar mampu memberikan produk berita yang sesuai dengan kaidah jurnalistik.

Saat ini Semua Orang Bebas Membuat Opini di Ruang Publik

“Sebab salah satu tugas wartawan adalah memberikan berita atau opini yang sifatnya mencerahkan, mencerdaskan dan meluruskan sebuah kejadian atau fakta yang ditemui di tengah masyarakat,” ujarnya.

Menurutnya, saat ini semua orang bebas membuat opini diruang publik yang kadang dapat memunculkan kegaduhan.

“Inilah saatnya pers hadir dengan produk jurnalistik yang memenuhi kode etik dan bukan hoaks,” terang Luthfil.

Disamping mengasah kemampuan dan pengetahuan, tujuan UKW adalah untuk mengasah moral dan mental wartawan agar menjadi jurnalis yang profesional dan bekerja sesuai ketentuan.

“Yang terpenting itu kompeten secara moral. Apabila berita dibuat dengan hasad (kebencian), maka itu mencederai moral dan etika sebagai wartawan,” katanya.

Bagikan ke sosial media:

Recommended For You

Tasniah

About the Author: Tasniah Fauzi

Suka mempelajari hal-hal baru dan masih terus berproses

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Kunjungi Alamat Baru Kami

This will close in 0 seconds