Pemkot Malang Gelar Operasi Pasar Minyak Goreng untuk Stabilkan Harga

UPDATEKOTA, malangpost.id –  Pada akhir Februari 2022, Pemerintah Kota atau Pemkot Malang akan menggelar operasi pasar minyak goreng untuk menstabilkan harga dan juga menjaga stok. Untuk stok minyak goreng dalam operasi pasar tersebut akan disediakan oleh Bulog.

Seperti diketahui, harga minyak goreng hingga kini belum stabil. Bahkan, di beberapa wilayah seperti toko modern atau pasar stok minyak goreng terpantau sedikit dan habis. Kelangkaan minyak goreng disebabkan kebijakan turun harga dari pemerintah yang membuat masyarakat melalukan panic buying karena dianggap murah.

Karenanya, Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan (Diskopindag) Kota Malang akan menyiapkan operasi pasar minyak goreng. Setidaknya akan disiapkan 3 ribu liter minyak goreng untuk operasi pasar ini.

“Pemerintah Kota Malang sudah melakukan operasi pasar mulai dua minggu kemarin. Dan rencananya minggu depan akan diadakan kembali,” ujar Kepala Diskopindag Sailendra.

Menurut Kepala Diskopindag Kota Malang, Muhammad Sailendra, operasi pasar untuk minyak goreng akan dilakukan di beberapa kelurahan agar bisa menjangkau masyarakat.

Dengan operasi pasar tersebut, diharapkan agar masyarakat bisa membeli minyak goreng dengan satu harga, yaitu Rp14 ribu per liter. Selain itu, operasi pasar bisa menekan harga minyak goreng agar kembali stabil.

Lebih lanjut Sailendra mengatakan  kalau harga minyak goreng kemasan sebenarnya sudah normal di pasaran.  Namun, masih ada pedagang yang menjual minyak hiareng di atas Rp 11.500 per liter ntuk jenish curah.

“Untuk minyak goreng kemasan sebenarnya harga sudah normal, tetapi yang jenis curah memang harganya lebih tinggi dari HET yang ditentukan oleh Kementerian Perdagangan,” kata Sailendra.

Untuk mengantisipasi pembelian berulang, pembeli wajib membawa KTP untuk membeli minyak goreng di lokasi operasi pasar yang digelar Pemkot Malang.

Operasi pasar minyak goreng telah dilakukan di beberapa lokasi, seperti Pasar Sukun, Pasar Oro-oro Dowo, Pasar Tawamangu, Pasar Bunul, Pasar Madyopuro, dan Pasar Kedungkandang.

Selain itu, Pemerintah Kota Malang juga melakukan monitoring dan kordinasi dengan Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (APRINDO) mengenai stok maupun persediaan minyak goreng di Kota Malang.