TRENDING, malangpost.id- Tak hanya di Indonesia, Eropa pun sedang dilanda kebingungan untuk menghadapi varian terbaru dari Covid-19 yang dianggap lebih mematikan karena dinilai mudah untuk menyebar dari manusia ke manusia. Salah satu negara yang berada di Eropa, yaitu Inggris diminta untuk segera melakukan isoman mandiri terhadap warganya, menyusul meningkatnya angka kasus COVID-19 di Inggris.
Hari pelonggaran lockdown COVID-19 di Inggris tidak sepenuhnya berjalan lancar. Dikutip dari kantor berita Reuters, aplikasi Layanan Kesehatan Nasional (NHS) malah memerintahkan ratusan ribu warga untuk segera isolasi mandiri.
Dampaknya, di hari pelonggaran lockdown, berbagai usaha malah kekurangan sumber daya manusia. Mereka yang diperintahkan untuk isolasi mandiri oleh NHS wajib melakukannya demi keamanan. Beberapa pelaku usaha sudah was-was bahwa mereka akan mengalami gangguan operasional di hari yang justru krusial untuk bisnis.
CEO Marks and Spencer, Steve Rowe menyatakan keprihatinannya terhadap pandemi saat ini. Ia menganggap kondisi ini sebagai masalah besar yang dihadapi setiap industri. Pelaku usaha pusat perbelanjaan seperti dirinya mulai menimbang sejumlah opsi. Salah satunya, mengurangi jam operasional, untuk menyeimbangkan tenaga kerja, supply, dan demand.
Warga Inggris sendiri tidak memiliki satu suara terhadap permasalahan ini. Ada warga yang merasa sudah saatnya lockdown dilonggarkan, ada juga yang merasa pembatasan sosial ketat tetap perlu dipertahankan selama jumlah kasus harian di Inggris belum terkendali.
Inggris tercatat memiliki 5,4 juta kasus dan 128 ribu kematian akibat COVID-19. Per harinya, Inggris bisa mencatatkan 50 ribu kasus COVID-19 per hari dengan varian Delta dianggap sebagai salah satu penyebabnya.