Bupati Mas Dhito Jamin Biaya Perawatan Korban Pembacokan di Kediri

UPDATEKOTA, malangpost.id – Bupati Kabupaten Kediri Hanindhito Himawan Pramana menjamin biaya perawatan rumah sakit bagi korban pembacokan yang terjadi di Kediri.

Orang nomor satu di Kabupaten Kediri yang akrab disapa Mas Dhito ini mendatangi langsung lokasi pembacokan dan menemui korban. Mas Dhito datang didampingi oleh perangkat desa dan pihak kepolisian.

Mas Dhito datang menemui satu persatu keluarga korban untuk menyampaikan rasa bela sungkawa. Selain itu, Bupati Kabupaten Kediri ini juga memberikan santunan.

Kedatangan Mas Dhito ke rumah korban juga karena mendengar kabar kalau korban luka yang menjalani perawatan di rumah sakit memilih pulang karena khawatir dengan biaya.

Prihatin mendengar hal tersebut, Mas Dhito langsung menghubungi Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Simpang Lima Gumul Tony Widyanto.

Mas Dhito meminta agar para korban bisa melanjutkan perawatn di rumah sakit milik pemerintah Kabupaten Kediri tersebut hingga sembuh.

“Kejadian di Wates ini, korban yang luka berat atau ringan sudah pulang (dari rumah sakit) karena takut biaya. Kami akan tanggung untuk biayanya,” kata Mas Dhito pada Selasa, 8 Maret 2022.

Mas Dhito membujuk korban pembacokan yang pulang agar mau melanjutkan perawatan di rumah sakit sampai sembuh. Di antara warga yang menjadi korban pembacokan tersebut ada Kristiono, yang terkena sabetan celurit dan mendapatkan 32 jahitan.

Sebelum pulang, Mas Dhito berpesan kepada Kepala Desa Pojok supaya para korban yang mengalami luka-luka dan malam itu memilih pulang supaya mau dirawat.

Pada Senin, 7 Maret 2022 terjadi kejadian pembacokan di Kediri, tepatnya di Dusun Bangun Mulyo, Desa Pojok, Wates.

Seorang warga desa tersebut bernama Riyanto, 35, mengamuk membabi buta dan membacok orang-orang yang ditemuinya menggunakan celurit.

“Bahkan, siapapun yang ada di situ dan yang melerai pun ikut dibabat,” kata Kepala Desa Pojok Darwanto.

Menurut Darwanto, dari kejadian tersebut ada sepuluh orang yang menjadi korban. Tiga diantaranya meninggal dunia dan tujuh korban lainnya mengalami luka.

Korban luka dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan dan empat diantaranya memilih pulang karena khawatir atas biaya selama dirawat.

Sedangkan ketiga orang yang masih di rumah sakit. Ketiganya adalah keluarga pelaku, yaitu bapak, ibu, dan adiknya. Adik korban saat ini masih dalam keadaan kritis.

Bagikan ke sosial media:

Recommended For You

desi3

About the Author: desi3

Seorang 'bibiliophile' yang jatuh cinta dengan Himalaya dan fans berat warna biru.~ travel to fulfill your soul ~

1 Comment

  1. Your article helped me a lot, is there any more related content? Thanks! https://www.binance.com/ka-GE/register?ref=W0BCQMF1

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Kunjungi Alamat Baru Kami

This will close in 0 seconds