TRENDING, malangpost.id- Sektor ekonomi Indonesia masih menjadi primadona bagi sebagian negara. Indonesia merupakan salah satu negara konsumtif yang ada di dunia. Karena itu bukan tidak mungkin berbagai perusahaan mengekspansi Indonesia sebagai salah satu pasar mereka.
Dilansir dari Liputan6, Salah satu sektor yang menarik adalah jasa keuangan, khususnya pembiayaan. Perusahaan asal Jepang, JACCS Co., Ltd. (JACCS) memperkuat ekspansinya di Indonesia melalui PT JACCS Mitra Pinasthika Mustika Finance Indonesia (JACCS MPM Finance Indonesia).
Penguatan pasar yang dilakukan JACCS dengan cara rebranding atau penggantian logo adalah salah satu tanda bahwa terdapat potensi besar yang terlihat oleh mereka. Perubahan identitas ini dilakukan sebagai tindak lanjut dari pergantian nama resmi perusahaan, sebelumnya yaitu PT Mitra Pinasthika Mustika Finance (MPMFinance), yang dilakukan pada tahun 2019 lalu dan telah disetujui oleh OJK melalui Keputusan Anggota Dewan Komisioner OJK Nomor KEP-811/NB.11/2019.
Perubahan identitas yang dilakukan oleh JACCS ini bersamaan dengan divestasi saham yang dilakukan oleh PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk (“MPMX”) kepada JACCS pada tahun 2017 dan sejak saat itu JACCS menjadi pemegang saham mayoritas sebesar 60 persen dan MPMX memegang sebanyak 40 persen saham perusahaan.
Business Development Director, Kazuaki Yamazaki mengungkapkan, perubahan identitas ini sebagai simbol semangat baru JACCS MPM Finance Indonesia untuk meningkatkan profesionalisme yang lebih tinggi dan menjadikan JACCS MPM Finance Indonesia menjadi sebuah perusahaan yang lebih baik sehingga dapat memberikan kontribusi yang positif bagi para pemangku kepentingan.
Saat ini JACCS MPM Finance Indonesia memiliki kantor sebanyak 94 cabang dan 6 kantor pemasaran yang tersebar di berbagai wilayah seperti Sumatera, Jabodetabek, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Kalimantan, serta wilayah Sulawesi. JAACS berfokus pada penyediaan produk pembiayaan seperti kredit kepemilikan kendaraan roda dua dan roda empat, pembiayaan multiproduk (keperluan rumah tangga dan elektronik), dan pembiayaan untuk pengadaan alat berat untuk memenuhi kebutuhan modal industri.
MarkPlus Inc. menyatakan membeberkan survey yang dilakukannya, survey tersebut menunjukan ketertarikan publik terhadap produk pembiayaan multifinance (perusahaan pembiayaan) cukup tinggi di masa pandemi Covid-19.
Survey dilakukan terhadap 91 responden di seluruh Indonesia yang mayoritas aktif menggunakan produk multifinance, 13 persen diantaranya menggunakan produk pembiayaan sebelum adanya Covid-19, dan 39 persen ketika pandemi, dan 48 persen masih memiliki intensi untuk melakukan pengajuan pinjaman produk multifinance.