DUNIA, malangpost.id- Total infeksi Virus Corona COVID-19 di seluruh dunia pada hari Kamis per pukul 08.30 WIB telah mencapai 92.264.451 kasus, dan 50.940.060 di antaranya telah dinyatakan sembuh berdasarkan COVID-19 Dashboard by the Center for Systems Science and Engineering (CSSE) at Johns Hopkins University.
Kini, Varian baru virus corona yang ditemukan di Inggris kini sudah menginfeksi 50 negara. Data ini diungkapkan oleh Badan Kesehatan Dunia (WHO). Varian baru yang dianggap mengkhawatirkan ini memiliki penyebaran yang lebih cepat dari pada varian lama. Ditemukan dua varian baru yang berasal dari Inggris yang bernama VOC 202012/01 dan Afrika Selatan yang bernama 501Y.V2. WHO menerangkan bahwa mutasi tersebut bisa menyebabkan dampak pada tingkat transmisi maupun respons imun tubuh yang terinfeksi.
Penyebaran virus yang tak terbendung sebelumnya mengharuskan WHO untuk menyelidiki lebih lanjut mengenai asal usul Virus Corona. Hari ini Tim yang dikirim oleh WHO telah tiba di kota Wuhan, China untuk memulai penyelidikan tentang asal-usul pandemi Corona COVID-19. Penyelidikan yang telah lama ditunggu ini dilakukan setelah berbulan-bulan negosiasi antara WHO dan Beijing.
Tim yang dikirim oleh WHO ini terdiri dari 10 ilmuwan yang akan mewawancarai orang-orang dari lembaga penelitian, rumah sakit, dan pasar makanan laut yang terkait dengan wabah awal. Tim dari WHO akan menjalani karantina selama dua minggu sebelum memulai penelitian mereka, para penilit akan mengandalkan sampel dan bukti yang diberikan oleh pejabat China.
Penyelidikan ini bertujuan untuk menyelidiki asal pandemi COVID-19. Dengan mengetahui asal usulnya, diharapkan virus ini dapat dikenali dan dikendalikan agar tidak menciptakan kondisi seperti sekarang ini.
Awal bulan ini, WHO mengatakan para penyelidiknya ditolak masuk ke China, setelah satu anggota tim dikembalikan dan yang lain terjebak dalam perjalanan. Tetapi pihak Beijing beralasan bahwa itu adalah kesalahpahaman dan pengaturan untuk penyelidikan masih dalam pembahasan.
Tetapi pihak dari China sendiri telah mengatakan selama berbulan-bulan bahwa wabah itu tidak berasal dari negara mereka, terutama Wuhan.