Negara tetangga seperti Singapura sudah menangani pandemi dengan sangat baik sehingga beberapa waktu sebelumnya pemerintah Singapura sudah menyatakan bahwa virus corona digolongkan sebagai virus yang umum. Tetapi kemudian terciptanya lonjakan baru yang mengakibatkan berbagai kasus baru karena adanya corona varian baru seperti delta
Berbagai klaster telah muncul hingga akhir bulan Juli ini, bahkan terdapat klaster yang berasal dari perusahaan farmasi kesehatan Zuellig Pharma, salah satu distributor vaksin COVID-19 di negara itu. Secara total, saat ini ada 63 klaster aktif di Singapura, berkisar antara tiga dan 999 infeksi. Klaster Pelabuhan Perikanan Jurong tetap menjadi klaster aktif terbesar hingga saat ini, dengan 999 kasus.
Selain Singapura, Korea Selatan juga mengalami hal yang sama. Kasus harian masih di atas 1.000 sejak 7 Juli akibat lonjakan kasus di wilayah Seoul. Belakangan ini, kasus di luar Seoul ikut naik karena bertambahnya aktivitas-aktivitas di liburan musim panas. Pemerintah Korsel masih khawatir dengan penyebaran varian Delta di pandemi COVID-19. Kasus harian sedang naik hingga 1.710 pada Jumat (30/7/2021).
Kondisi ini masih dimungkinkan adanya gelombang keempat di Korsel yang masih belum mencapai puncaknya. Faktor liburan musim panas disebut mempengaruhi kondisi saat ini. Belakangan ini, kasus di luar Seoul ikut naik karena bertambahnya aktivitas-aktivitas di liburan musim panas. Area metropolitan Seoul kini sedang menerapkan aturan social distancing Level 4. Ini adalah level tertinggi di Korsel yang melarang kumpul-kumpul lebih dari dua orang setelah pukul 18.00. Pemerintah kini berusaha menggenjot vaksinasi COVID-19 di kalangan anak-anak muda.