KAMPUS, Malangpost.id – Dua mahasiswa Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim (UIN Maliki) Malang membuat inovasi pengobatan gejala berat bagi pasien Covid-19 bernama ULTRA (Umbilical Cord-Mesenchymal Stem Cell for ARDS).
Mereka adalah Siti Fadilla dan Balqis Faizah Azzahra, mahasiswa Program Studi Pendidikan Dokter (PSPD) Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK) UIN Maliki Malang.
“ULTRA adalah judul karya kami. Membahas mengenai potensi Umbilical Cord-Mesenchymal Stem Cell. Sebagai upaya inovasi terapi ARDS pada pasien Covid-19,” tegas Balqis salah satu anggota tim
Sebagaimana diketahui, ARDS atau Sindrom distres pernapasan akut merupakan gangguan pernapasan berat yang disebabkan oleh penumpukan cairan di paru-paru. Salah satunya disebabkan oleh penyakit pneumonia berat akibat Covid-19.
Disinggung terkait alasan dibalik pembuatan inovasi tersebut, Balqis mengaku karena maraknya peningkatan kasus Covid-19 yang ada di Indonesia. Terlebih, itu diiringi dengan peningkatan pasien gejala berat (kritis).
“Ini mendorong kami untuk membuat suatu inovasi dalam terapi pengobatannya. Kami memilih Mesenchymal Stem Cell sebagai terapi gejala berat Covid-19 yaitu pada kasus ARDS,” ujarnya
Saat ini ungkapnya, pengobatan ARDS hanya terbatas pada pemberian ventilasi saja. Sehingga dibutuhkan terapi yang bekerja secara optimal dalam menangani kasus tersebut.
“Dengan berbagai sumber Mesenchymal Stem Cell yang ada, umbilical cord (tali pusat, red) menjadi sumber MSC yang sangat berpotensi,” kata Balqis
“Saat ini umbilical cord hanya dianggap sebagai sampah medis saja, yang akan dibuang sesaat setelah proses kelahiran,” sambungnya
Umbilical cord memiliki banyak manfaat yang belum diketahui
Akan tetapi, Balqis mengatakan bahwa umbilical cord ini mempunyai berbagai manfaat yang belum banyak diketahui oleh masyarakat. Salah satunya adalah sebagai terapi ARDS pada pasien COVID-19.
Ada berbagai keunggulan dari umbilical cord (tali pusat), antara lain sebagai Immunomodulator. Alat ini dapat menekan proliferasi sel imun, menginduksi respons anti-inflamasi, dan meningkatkan perbaikan pada organ paru.
“Pemberian UC-MSC (Umbilical Cord-Mesenchymal Stem Cell) pada pasien Covid-19 kritis dengan komorbid (penyakit bawaan, red), juga dapat meningkatkan angka harapan hidup atau survival rate hingga 4.5 kali lipat,” tegas Balqis
Dalam kesempatan yang sama, ia berharap agar masyarakat tetap mematuhi protokol kesehatan, dan melakukan vaksinisasi. Itu agar terbentuk herd immunity, sehingga pandemi segera berakhir dan kondisi kembali seperti sedia kala.
Sementara itu, Siti Fadilla menambahkah, bahwa selama proses penyusunan tidak ada kendala yang berarti. Mengingat ia selalu melakukan diskusi secara daring dengan memanfaatkan platform zoom meeting ataupun Google meet.
“Untuk proses penyusunan, kami mulai sejak 15 Juni hingga 26 Agustus 2021,” imbuhnya
Dirinya melanjutkan, berkat inovasi tersebut timnya berhasil meraih juara 3 di Cabang Lomba Scientific Essay yang diadakan oleh VICE VERSA 1.0 FK UPN Veteran Jakarta.
Dengan diperolehnya prestasi ini, Siti Fadilla menyampaikan, pandemi bukan menjadi penghalang bagi mahasiswa untuk berhenti berkarya.
“Justru momentum ini seharusnya dapat dimanfaatkan dengan mengikuti berbagai kegiatan positif untuk meningkatkan skill dan potensi diri. Seperti mengikuti ajang perlombaan, aktif berorganisasi, dan lain sebagainya,” pungkasnya.