Saat PTM Kembali Terlaksana, Ini yang Bakal Disdikbud Kota Malang Terapkan

DIKSAR, Malangpost.id – Karena kasus Covid-19 di Kota Malang meningkat secara signifikan, Pembelajaran Tatap Muka (PTM) harus digantikan dengan pembelajaran jarak jauh (PJJ).

Meskipun sebenarnya, pembelajaran tatap muka (PTM) masih dianggap sebagai cara pembelajaran yang efektif. Tentu agar para siswa mendapat ilmu pengetahuan yang memadai.

Hal tersebut diungkapkan oleh Suwarjana Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Malang usai mengikuti peninjauan tempat isolasi terpusat (isoter) di Sanggar Kegiatan Belajar Bersama (SKB) Jalan LA Sucipto, Kamis (17/2/2022).

Baca Juga: Hindari Learning Loss dengan Hybrid Learning saat PTM Terbatas

Suwarjana menyampaikan, lebih dari 80 persen wali murid menginginkan PTM. Sayangnya, hingga kini situasi masih belum memungkinkan.

Ia lantas menekankan, jika PTM ingin kembali terlaksana. Maka seluruh elemen masyarakat harus menerapkan protokol kesehatan secara ketat.

“Tak hanya selalu memakai masker dan berpola hidup sehat, tapi juga harus membatasi aktivitas. Seperti halnya keluar kota atau melakukan perjalanan jauh, yang dapat memicu seseorang terpapar Covid-19,” imbuhnya.

Suwarjana juga membenarkan, bahwa ada guru dan siswa yang terpapar Covid-19. Jumlahnya sudah ada 25 siswa dan 150 tenaga pendidik yang terkonfirmasi positif Covid-19 beberapa waktu lalu.

Tetapi dia menegaskan, untuk penanganan sudah sangat baik dan sebagian besar dari mereka sudah sembuh dengan hasil negatif Covid-19.

Menyiasati PTM dengan Membagi Dua Gelombang

Ketika mendatang PTM digelar lagi, pihaknya akan menyiasati sebaik mungkin agar penularan virus Covid-19 tidak lagi masif. Seperti membagi waktu masuk siswa menjadi dua gelombang, yakni pagi dan siang ketika PTM 100 persen.

Baca Juga: Pantau Kemampuan Siswa Saat PTM, Sekolah Lakukan Observasi Rutin

“Setelah siswa yang masuk pagi pulang, maka ruangan akan disterilisasi dan juga pada sore atau pagi hari sebelum siswa masuk,” jelas Suwarjana.

Dirinya menuturkan, tidak apa-apa jika tenaga pengajar membagi waktu mengajar. Asalkan PTM bisa terlaksana dengan meminimalisir penularan Covid-19.

“Di sisi lain, saat ini kami juga sedang mengintensifkan testing, tracing, dan treatment guna membantu Pemkot Malang dalam menekan Covid-19,” pungkasnya.

Bagikan ke sosial media:

Recommended For You

Wahyu

About the Author: Wahyu Setiawan

Paling hobi jalan-jalan; lebih senang baca novel; suka nonton film bergenre Adventure, Comedy, Horror, Animation, Fantasy & Romance.

3 Comments

  1. I don’t think the title of your article matches the content lol. Just kidding, mainly because I had some doubts after reading the article.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Kunjungi Alamat Baru Kami

This will close in 0 seconds