MalangPost.id – Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo mengaku dicopot dari jabatanya pada 2017 lalu karena instruksinya untuk memutarkan Film G30S/PKI. Pernyataan mengejutkan itu disampaikan Gatot di akun Youtube Hersubeno Point.
Menanggapi pernyataanya itu, Tenaga Ahli Kantor Staf Presiden (KSP) Donny Gahral Adian membantah bahwa pergantian Gatot Nurmantyo saat itu karena pemutaran Film G30S/PKI. Donny menyebut bahwa pemerintah bekerja untuk keselamatan bangsa dan Negara, bukan untuk kelompok kepentingan tertentu apalagi PKI yang sudah ditetapkan sebagai organisasi terlarang.
“Saya kira terlalu jauh dan agak kebablasan mengaitkan pemutaran film G30S dengan pencopotan beliau. Kita tahu pimpinan TNI/Polri pasti ada masa jabatan dan ketika berakhir kan ada pergantian,” terangnya (23/9).
Sementara terkait pernyataan Gatot yang menilai ada pihak yang ingin mengubah dasar negara melalui RUU HIP yang merupakan manifesto dari tokoh PKI DN Aidit, Donny menegaskan bahwa pembahasan ruu hip saat itu tak ada kaitannya dengan pki. terlebih ruu hip kini telah diubah menjadi ruu badan pembinaan ideologi pancasila (BPIP).
“Tidak ada sama sekali yang disebut sebagai PKI ingin mengganti dasar negara lewat RUU HIP. Pun sekarang sudah berganti RUU BPIP yang mengatur tupoksi BPIP. Jadi tidak ada yang perlu dikhawatirkan,” katanya.(cnn/anw)