
TRENDING, malangpost.id- Kasus meningkatnya angka positif belakangan ini di wilayah Jabodetabek menimbulkan kepanikan bagi masyarakat. Banyak yang beranggapan bahwa ini terjadi karena regulasi yang diterapkan oleh pemerintah pusat tidak sejalan dengan pemerintah daerah.
Berbagai pihak telah mendesak istana untuk segera mengambil tindakan lockdown demi menahan laju pertumbuhan kasus positif. Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Ali Mochtar Ngabalin buka suara soal desakan lockdown atas situasi lonjakan kasus konfirmasi positif Covid-19 di Indonesia. Sebagai representatif presiden, Ngabalin menegaskan bahwa kabar tersebut telah sampai kepada Jokowi.
Ngabalin menambahkan, dalam mengambil sebuah kebijakan terkait pandemi Covid-19, khususnya varian baru saat ini, Jokowi pastinya mempertimbangan usulan dari sekian banyak cara alternatif dari para ahli. Banyak sekali pertimbangan yang dilakukan oleh Jokowi dalam menangani hal tersebut sehingga ia masih belum bisa memberikan keputusan yang cepat.
Ngabalin mengatakan bahwa keputusan untuk lockdown tidaklah mudah bagi pemerintah, khususnya Presiden Jokowi membuat sebuah keputusan. Terlebih, lockdown atau karantina total dengan level nasional memiliki dampak yang kompleks. Ngabalin meyakinkan bahwa apa pun yang tengah dipertimbangkan presiden saat ini adalah yang terbaik nantinya untuk rakyat Indonesia.
Diketahui lockdown menjadi opsi yang paling banyak digunakan oleh berbagai negara untuk mengatasi penyebaran virus corona. Dengan membatasi pergerakan masyarakat, persebaran juga ikut terhambat sehingga angka positif bisa turun drastis. Tetapi itu tetap membutuhkan pertimbangan dalam aspek ekonomi negara.