BALAIKOTA, Malangpost.id – Semenjak Kota Malang diberlakukan PPKM Level 4, nampaknya berdampak pada perekonomian, pasalnya selama bulan Agustus mengalami inflasi sebesar 0,03 persen, hal itu diungkapkan Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Malang, Rabu (1/9).
Kepala BPS Kota Malang Erny Fatma Setyoharini menyatakan, dari tiga bulan terakhir angka inflasi Kota Malang relatif naik-turun. Hal itu terlihat sejak Juni lalu angka inflasi di angka 0,08 persen dan naik menjadi 0,11 persen di bulan Juli. ”Dan sekarang ini turun lagi menjadi 0,03 persen,” ujarnya.
Inflasi terjadi akibat dorongan dari peningkatan pada kelompok pengeluaran perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga. Yakni, sebesar 0,68 persen.
“Komoditas penyumbang inflasi sabun deterjen dan upah asisten rumah tangga,” bebernya. Disusul, kelompok pengeluaran sepatu dan alas kaki yang mengalami inflasi sebesar 0,41 persen. “Komoditas penyumbang terbesar sepatu pria,” sambungnya.
Kelompok pengeluaran penyumbang inflasi selanjutnya, yakni kesehatan sebesar 0,07 persen. Dengan komoditas penyumbang yaitu vitamin dan obat penurun panas. Kenaikan juga terjadi pada kelompok pengeluaran perumahan, air, listrik dan bahan bakar rumah tangga mengalami inflasi sebesar 0,01 persen.
“Komoditas penyumbang diantaranya besi beton dan batu bata,” ungkap Erny.
Sementara, kelompok informasi, komunikasi dan jasa keuangan juga mengalami inflasi sebesar 0,01 persen. Komoditas penyumbang yakni televisi berwarna.