KAMPUS, Malangpost.id – Rendhi Fatrisna Yuniar pada tahun ini genap berusia 26 tahun. Namun, di usia mudanya itu, ia telah berhasil menjadi dosen bahasa Inggris Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) UIN Maliki Malang.
Sehingga, namanya tercatat sebagai dosen termuda di Universitas Ulul Albab.
Baca juga : Ini Organisasi Yang Bisa Diikuti Jika Sukses Menjadi Mahasiswa UIN Maliki Malang
Tak hanya mengajar di UIN Maliki Malang, Rendhi pun turut mengajar di dua tempat lainnya. yakni STMIK PPKIA Pradnya Paramita (STIMATA) dengan mengampu bahasa Inggris serta metodologi penelitian kualitatif dan Primagama homeschooling dengan mengampu bahasa Inggris jenjang SMP dan SMA.
Pria kelahiran Malang, 18 Juni 1994 ini rupanya telah bercita-cita menjadi dosen semenjak duduk di SD.
Rendhi Kecil Terinsipirasi Film Bertemakan Perang
Dikisahkannya, Rendhi terinspirasi film bertemakan perang yang ditonton sewaktu kecil. Menurut Rendhi, pejabat tinggi dalam peperangan selalu berada pada posisi krusial yakni menentukan strategi.
“Kayaknya mending aku di posisi yang membuat strategi,” Ujar Rendhi yang menyelesaikan pendidikan sarjana dan magister Pendidikan Bahasa Inggris di Universitas Negeri Malang.
Baca juga : Ini Jurusan Terfavorit di UIN Malang, Minat?
Berdasarkan hal itu, maka Rendhi bercita-cita menjadi dosen. Rendhi melihat di Indonesia, dosen acapkali terlibat perumusan kebijakan sebagaimana pejabat militer yang dilihat Rendhi.
Semasa kuliah, Rendhi tercatat produktif dalam penulisan karya ilmiah. Saat duduk di jenjang S1, Rendhi membuat jurnal nasional. Hal ini diteruskan nya dengan menulis 4 jurnal internasional saat duduk di jenjang S2. Pendidikan S2 pun, Rendhi selesaikan hanya dalam waktu 3 semester dan menyisakan sidang saja di semester 4.
Terus Bermimpi dan Termotivasi
Terkait resep kesuksesannya, Rendhi menjelaskan bila dirinya selalu bermimpi tinggi. Tak hanya itu, Rendhi selalu memotivasi dirinya. Bila menemui halangan, dirinya selalu fokus terhadap tujuan.
Selain itu, Rendhi sangat menghargai kedua orang tuanya. Menurut Rendhi, doa orang tua sangat penting bagi kesuksesannya.
“Jangan pernah membantah orang tua, selalu nurut orang tua,” Pesan Rendhi yang sempat menjadi duta pangan sekaligus ketua paguyuban duta pangan kota malang tahun 2017 hingga 2019.
Baca juga : Indahnya Desain Arsitektur Bangunan UIN Maliki Malang Dilihat Dari Udara
Dalam menjalani hidup, Rendhi pun berpegang pada wishlist yang dibuatnya. Menurut Rendhi, dengan wishlist memudahkan Rendhi mencapai setiap target dalam hidup. Tak hanya itu, Rendhi juga menjalani hidup dengan disiplin. Rendhi sangat anti terhadap menunda pekerjaan.
“Nunda itu bukan meringankan tapi memberatkan,” Tutur Rendhi.
Target Rendhi Kedepannya
Meskipun telah tercatat sebagai dosen termuda UIN Maliki Malang. Rendhi masih memiliki berbagai fokus tujuan dalam hidupnya. Beberapa target kedepannya ialah melanjutkan pendidikan S3, menjadi profesor di usia 30an, menjadi Rektor, dan menjadi menteri pendidikan.
Dikatakan, hal ini turut terinspirasi oleh dosennya yang berhasil menjadi profesor di usia 33 tahun dan mencalonkan diri menjadi Rektor di usia 40 tahun. Serta, Rendhi turut terinspirasi oleh menteri pendidikan ke-28, Muhajir Effendi.