KAMPUS, Malangpost.id – Panitia PBAK-U (Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan Universitas) UIN Maliki Malang turut mengundang alumni yang sukses berkecimpung di dunia politik.
Dia adalah Hasanuddin Wahid, M. Hum, salah satu anggota DPR RI Fraksi PKB. Alumni yang akrab disapa sebagai Cak Udin dihadirkan menjadi narasumber. Tepatnya di acara sosialisasi ormawa dan seminar kebangsaan yang ditujukan untuk mahasiswa baru, pada 1 September 2021.
Ketika menyampaikan materi seminar, Cak Udin tak sungkan untuk bernostalgia. Serta berbagi pengalamannya ketika mengenyam bangku kuliah di UIN Malang di depan para mahasiswa baru. Ia memberikan pesan-pesan penting sebagai bekal para maba. Dirinya berharap agar seluruh maba tak merasa berkecil hati dan minder menjadi mahasiswa UIN Maulana Maliki Ibrahim Malang.
Baca juga : Bekali Mahasiswa Agar Lulus Tepat Waktu, UIN Maliki Malang Laksanakan Orientasi Program Studi Pascasarjana
“Adik-adik mahasiswa kampus UIN tercinta ini jangan ada yang minder, jangan takut atau malah kalah dengan mahasiswa perguruan tinggi lain!,” tegas Cak Udin.
Ia pun berharap meskipun UIN Maliki Malang masih menyediakan fakultas yang terbatas. Namun nanti ketika sudah purna dari bangku kuliah, para alumni bisa memiliki peluang karir di segala bidang yang tak terbatas.
Untuk mengikuti perkembangan industri 4.0 dan bersaing di semua bidang mahasiswa harus menjadi sosok yang smart untuk menjadi generasi yang unggul.
Ia memaparkan beberapa kriterianya, pertama memiliki keagungan moral dan spiritual, kedua memiliki minat belajar (gandrung ilmu pengetahuan), ketiga memiliki digital question dan yang keempat/terakhir memiliki kesalehan serta peduli terhadap keadaan sosial.
Ia mengucapkan selamat kepada seluruh mahasiswa baru yang berhasil mendapat bangku di UIN Maliki Malang. Harapannya para mahasiswa dapat belajar sebaik mungkin dan mengamalkan ilmu untukk berkarya dan kepentingan masa depan bangsa.
“Semoga nantinya kalian bisa menjadi pemimpin ataupun wali seperti namanya kampus UIN Malang saat ini, yakni Syekh Maulana Malik Ibrahim,“ pungkasnya.
