KAMPUS, Malangpost.id – Pada Sabtu (2/10/2021) nanti, Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang bakal memiliki beberapa calon wisudawan terbaik dalam gelaran Wisuda ITN Malang ke-66 Periode II tahun 2021.
Salah satunya adalah Dyah Ayu Girindraswari dari Program Studi Teknik Elektro S1, Fakultas Teknik Industri (FTI), ITN Malang. Dengan masa studi selama empat tahun, ia berhasil mendapatkan nilai IPK tertinggi untuk jenjang S1, yakni sebesar 3.85.
Dikonfirmasi mengenai skripsi, Dyah mengaku mengangkat skripsi berjudul “Sistem Klasifikasi Indeks Massa Tubuh dengan Metode Fuzzy dan Persentase Kadar Lemak untuk Informasi Konsumsi Kalori berbasis Database”.
“Itu merupakan sistem yang digunakan untuk meminimalisir terjadinya penyakit kronis, seperti obesitas, serangan jantung, dan lainnya,” jelas wanita asal Surabaya ini, Kamis (30/9/2021).
Melalui alat itu, menurut Dyah pengguna mampu memantau, dan melihat informasi terkait Indeks Massa Tubuh yang ditentukan dengan metode Fuzzy Mamdani.
Sebuah metode untuk menghitung persentase kadar lemak yang ditentukan berdasarkan prediksi British Journal of Nutrition, kebutuhan kalori, serta semua makanan/minuman yang dapat dikonsumsi.
“Cara menggunakannya adalah dengan mengisi data jenis kelamin, usia, tinggi badan, serta jenis aktivitas yang dilakukan melalui keypad, dan ditampilkan melalui LCD,” tegasnya.
Setelah input data selesai, calon wisudawan yang kini tinggal di Kota Mojokerto itu melanjutkan, bahwa sensor load cell yang digunakan untuk mengukur berat badan akan langsung bekerja, dan data hasil pengukuran berat badan akan langsung dikirim ke micro controller untuk diolah.
“Begitu pula dengan sensor untuk mengukur tinggi badan, yakni menggunakan sensor ultrasonik HCSR-04. Jadi kerjanya otomatis, dan selanjutnya hasil data juga dimasukkan ke micro controller,” imbuhnya.
Kegiatan Laboratorium juga Turun ke Lapangan
Dengan sistem itu, maka akan diperoleh indeks massa tubuh, data persentase kadar lemak, dan kebutuhan kalori tiap hari. Rencananya, inovasi ini bakal ditaruh pada tempat-tempat fasilitas kesehatan, seperti halnya puskesmas dan rumah sakit.
Untuk kelebihan Dyah mengaku, kelebihan terletak pada persentase kadar lemak. Mengingat penelitian sejenis hanya digunakan untuk mengukur indeks massa tubuh, dan kebutuhan kalori saja.
“Kelebihan lainnya, adalah data yang ada akan dikirimkan ke website yang fungsinya untuk menampilkan dan menyimpan data. Dengan demikian kita akan tahu jumlah konsumsi per hari dan keterangan Indeks Massa Tubuh, persentase kadar lemak, dan makanan yang dikonsumsi itu apa saja,” pungkas Dyah.
Sementara itu, Rektor ITN Malang Prof. Dr. Eng. Ir. Abraham Lomi, MSEE berharap para calon wisudawan dapat menggunakan kompetensi yang dimiliki untuk kemudian diimplementasikan langsung di masyarakat.
“Lulusan perguruan tinggi yang terbiasa dengan teoritis, kegiatan laboratorium, terkadang ketika terjun di masyarakat terkadang grogi, dan model komunikasinya tidak terlalu baik, sehingga kita selalu mengadakan pembekalan bagi mereka,” tekan Prof. Lomi.
Sebagai informasi, lulusan terbaik jenjang S1 lainnya adalah Jim Mualimin calon wisudawan Prodi Teknik Kimia, Fakultas Teknik Industri dengan IPK sebesar 3.70. Lalu Muh. Fitra Rizki dari Prodi Teknik Informatika, Fakultas Teknik Industri, IPK 3,77.
Kemudian Jesika Nur Sudinda, dari Prodi Teknik Industri, IPK sebesar 3.82. Dari Prodi Teknik Sipil, I Komang Azi Sunarya Guritna, IPK 3.72. Selanjutnya Fariz Hidayat, IPK sebesar 3.84 dari Prodi Arsitektur.
Sedangkan dari jenjang D-3 ada Jimmy Indrianto, dengan perolehan IPK sebesar 3,74. Untuk jenjang S2 ada Arafah Diniari dengan perolehan IPK sempurna, yakni 4.0.