KAMPUS, Malangpost.id – Senin (6/12/2021) sampai Rabu (8/12/2021) besok, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim (UIN Maliki Malang) menggelar agenda pembahasan dan perumusan kebijakan.
Forum yang terlaksana di The Singhasari Resort Kota Batu ini, turut dihadiri oleh seluruh anggota senat UIN Maliki Malang, para jajaran rektorat, guru besar, jajaran dekanat, dan para pimpinan unit-unit universitas.
Prof Muhtadi Ridwan, Ketua Senat UIN Maliki Malang dalam sambutannya menyampaikan, pentingnya forum dalam melakukan pembahasan terkait segala hal yang mesti dirumuskan bersama.
Tujuannya adalah untuk menentukan kebijakan senat demi kemajuan dan perkembangan institusi atau lembaga.
Baca Juga: Tentang Fakultas Ekonomi UIN Malang, Visi Misi Jurusan dan Program Studi
Sebab itu, ia mengajak kepada seluruh tamu undangan untuk bisa fokus, bekerja sama, berpikir keras, tepat dan cerdas dalam usaha menyusun program-program terbaik yang nanti menjadi kebijakan senat.
Forum Begitu Penting Diikuti Oleh Jajaran Pimpinan
Selaras dengan itu, Prof Zainuddin Rektor UIN Maliki Malang membenarkan, bahwa penyelenggaraan forum dari senat begitu penting untuk diikuti oleh para jajaran pimpinan.
Maka dari itu, ia berharap adanya keseriusan dan komitmen para peserta dalam forum tersebut. Tidak lain untuk aktif berdiskusi, membahas dan memberikan masukan, pemikiran, serta ide-ide kreatif dan inovatif.
“Sehingga muncul rumusan terbaik yang menjadi kebijakan senat dalam wujud program-program tertentu,” imbuh pria yang akrab disapa Prof Zain ini.
Program-program itu, bertujuan untuk melakukan regulasi, perubahan, dan perbaikan demi kemajuan serta pengembangan lembaga atau institusi.
“Semoga melalui forum yang penting ini, kita semua bisa bersinergi untuk mewujudkan visi universitas dengan menyesuaikan roadmap. Sehingga menghasilkan program kebijakan yang bisa dijalankan oleh rektor,” pungkasnya.
Baca Juga: Organisasi Kemahasiswaan (UKM) UIN Maliki Malang Part 2
Pada kesempatan yang sama, Prof Nur Syam sebagai narasumber menjelaskan tentang peluang dan tantangan Perguruan Tinggi Keagamaan Islam di Era revolusi Industri 4.0 dan Society 5.0.
Profesor pendiri sekaligus Direktur Nur Syam Center Surabaya itu menyatakan, kehidupan di era milenial ini dimulai dari kolaborasi. Sebab itu, bagi siapa pun yang mampu berkolaborasi di berbagai aspek maka dialah yang bisa menguasai.
