TRENDING, malanngpost.id – Mulai 1 November mendatang, Pemerintah Arab Saudi akan membuka kembali layanan umroh untuk jamaah asing. Rencananya, akan ada 10 ribu jamaah asing yang umroh setiap minggunya.
Hal tersebut diungkapakan oleh investor perusahaan Umroh Ahmed Bajaifer. Ia memaparkan perusahan-perusahaan umroh akan siap menjalankan protokol kesehatan dengan jumlah jamaah asing tersebut.
“Diperkirakan 10 ribu jamaah akan tiba setiap minggu di Arab Saudi,” bunyi informasi tersebut dikutip dari Arab News, Senin (26/10).
Sementara Kementerian Haji dan Umroh Arab Saudi sendiri menerapkan persyaratan ketat bagi para jemaah. Hanya jamaah berusia 18-50 tahun yang diperbolehkan menjalani ibadah umroh. Mereka juga harus menunjukkan sertifikat uji PCR negatif COVID-19.
Sertifikat itu juga harus diterbitkan dari laboratorium terpercaya di negara asal jamaah, dengan tenggang waktu tidak lebih dari 72 jam sebelum waktu pemberangkatan.Jamaah dari luar negeri bisa mengajukan izin umroh, sholat di Masjid Nabawi, hingga ke Raudah melalui aplikasi I’tamarna . Jemaah juga harus memiliki tiket pulang-pergi sesuai program umroh. Jemaah juga harus memesan akomodasi yang menyediakan tiga paket makan full board untuk masa karantina, minimal tiga hari, dan transportasi dari pelabuhan ke akomodasi. Para jamaah juga harus memiliki polis asuransi yang komprehensif. Nantinya Pemesanan akan dilakukan secara terpadu agar sesuai sehingga per kelompok harus memiliki pemandu dan agen Saudi untuk menyediakan layanan.
Terkait pembukaan layanan umroh tersebut, jemaah asal Indonesia belum mendapatkan kepastian dari otoritas terkait. Hal tersebut diungkapakan Firman M. Nur, Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah Republik Indonesia (Amphuri). Ia menjelaskan, meski sampai saat ini belum ada kepastian soal izin untuk jemaah umroh Indonesia dari Arab Saudi, namun pihaknya yakin jemaah RI bakal diperbolehkan umroh.
“Tapi kita bukan negara yang diblacklist oleh Arab Saudi. Kita (hingga kini) masih menunggu dari Arab Saudi, jadi belum ada keputusan final soal izinnya. Namun kita optimistis,” ujar Firman dikutip dari detik.com. (dtk/anw)