Petani dan Peternak Skala Kecil Dinilai Sulit Berkembang

Peran petani dan peternak sangat vital bagi negeri ini.

TRENDING, malangpost.id- Setelah sejumlah produsen mengumumkan temuan vaksin anti Corona, ekonomi global pun berangsur membaik meskipun masih belum sepenuhnya. Hal ini berdampak pada beberapa hal, seperti perekonomian nasional. Perekonomian Indonesia saat ini dapat dikatakan buruk mulai berangsur membaik karena kondisi perbankan di Indonesia sudah cukup sehat. Perkembangan ini ternyata tidak bisa langsung berimbas kepada seluruh masyarakat. Pemerintah menilai bahwa masih banyak aspek yang perlu diperhatikan secara khusus mengenai hal ini, seperti petani dan peternak.

Teten Masduki selaku Menteri Koperasi dan UKM menyatakan bahwa 96 persen sektor pertanian, peternakan dan perikanan didominasi oleh pelaku usaha UMKM. Baik petani, peternak dan nelayan menjalankan usahanya dalam skala kecil dan secara perorangan.

Para pelaku usaha UMKM ini ternyata masih banyak yang menggunakan tata kelola usaha secara tradisional. Akibatnya bisnis tidak bisa berkembang secara pesat. Selain itu tidak adanya dukungan industri dari hulu ke hilir secara lengkap juga menjadi alasan lain terhambatnya UMKM berkembang.

Untuk itu, Kementerian Koperasi dan UKM membuat solusi dengan melakukan pengorganisasian petani yang memiliki lahan sempit, tidak berskala ekonomi, tidak didukung tata kelola modern, dan tidak didukung industri hulu ke hilirnya.

Korporatisasi untuk Petani dan Peternak

Teten mengeluarkan program korporatisasi petani yang bertujuan untuk menghilangkan dan mengurangi kekurangan yang selama ini menjadi penghambat petani dan peternak selama ini. Nantinya akan terdapat lembaga usaha yang dikelola secara profesional dan dibangun secara keekonomian.

Melihat kontribusi yang diberikan oleh petani dan peternak ini memang cukup besar. Bagaimana tidak, dari sisi kontribusi terhadap PDB, sektor pertanian, peternakan dan perikanan hanya 13 persen. Sedangkan persentase UMKM di sektor pertanian sebanyak 51,2 persen. Ini menyatakan bahwa masih banyak dari mereka yang belum “tergali” sehingga pemerintah perlu campur tangan dalam hal ini.

Rantai distribusi yang panjang dan rumit membuat para pelaku usaha semakin terhambat. Mulai dari pengepul, pengepul besar, pasar induk, pasar tradisional dan terakhir diterima konsumen. Ini hal yang harus dibenahi saat ini. Dengan memberikan rantai distribusi yang baik, bukan tidak mungkin harga yang dapat diterima oleh konsumen merupakan harga terbaik dan itu juga dapat menguntungkan petani dan petrnak.

Bagikan ke sosial media:

Recommended For You

abirafdi

About the Author: abirafdi

Menjadi seorang penulis tidak hanya membutuhkan kemampuan dan pengetahuan saja. Passion juga dapat membantu saya untuk terus berkembang dan menjadi lebih baik.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Kunjungi Alamat Baru Kami

This will close in 0 seconds