NEWSANTARA, Malangpost.id – Kinerja usaha PT Siantar Top Tbk tidak terpengaruh oleh pandemi Covid-19 yang berlangsung sejak Februari 2020. Hal ini terlihat dari pencapaian penjualan bersih maupun perolehan laba bersih industri makanan ringan itu yang justru menunjukan pertumbuhan signifikan.
Sampai akhir September lalu penjualan bersih perseroan mencapai Rp 2,817 triliun lebih atau naik 8,7% dibandingkan September 2019 yang mencapai Rp 2,590 triliun. Sementara laba bersih yang dibukukan mencapai Rp 479.350 miliar atau naik 27,09% dibandingkan Rp 377,166 miliar yang dicapai pada September 2019.
Dalam paparan publik perseroan yang berlangsung secara firtual siang tadi di Surabaya, Agus Suhartanto, Dirut PT Siantar Top Tbk mengatakan, optimistis hingga sampai akhir tahun 2020 kinerja usaha perseroan akan tetap tumbuh secara signifikan.
“Kalau memperhatikan perkembangan yang ada, termasuk pencapaian penjualan hingga akhir Nopember saja sudah tumbuh 9,5%, sehingga perkirakan hingga akhir tahun [2020] akan bisa mencapai 10%,” katanya.
Meski diakui, selama Desember ini banyak diwarnai hambatan, antara lain libur panjang, juga hambatan ekspor. “Kalau tidak pertumbuhannya akan bisa lebih tinggi lagi.”
Menyikapi progress usaha perseroan pada 2021, Agus menyatakan, cukup optimistis. Pihaknya akan lebih fokus pada pengelolaan business center, peningkatan promosi, termasuk melakukan diversifikasi produk baru sesuai selera pasar pasar dan sekaligus melakukan peningkatan kerjasama pihak ketiga, serta perluasan pasar, termasuk ekspor. Dengan strategi tersebbut diyakini pada 2021 kinerja usaha persoan akan tumbuh.
Dia menyebutkan kedatangan vaksin untuk menangulangi penyebaran Covid-19 dapat berhasil secara efektif untuk dapat memacu pemulihan ekonomi nasional. “Dengan demikian daya beli konsumen akan dapat meningkat. Imbasnya penjualan produk perseroan tumbuh. Ya diupayakan dapat tumbuh 2 digit.”
Suwanto, Direktur PT Siantar Top Tbk menambahkan pasar ekspor makanan ringan produk Siantar Top akan terus digenjot. Saat ini kontribusi ekspor baru sekitar sembilan dari total penjualan.
“Kedepan harapan kami ekspor akan terus ditingkatkan, termasuk dengan menambah jumlah negara baru serta meningkatkan penjualan pada negara2 yang sudah ada saat ini. Untuk itu kerjasama dengan pihak ketiga ditingkatkan,” jelasnya.
Realisasi Capex
Pihaknya menjelaskan realisasi belanja modal (capital expenditure/Capex) pada 2020 mencapai Rp 361 miliar atau sekitar 77% dari alokasi dana yang disiapkan. Untuk divisi anak prusahaan sebesar Rp 50 miliar, perluasan usaha Rp319 miliar dan pembagian dividen Rp 100 miliar.
Untuk alokasi capex 2021 perseroan menyiapkan dana sebesar Rp 450 miliar, dengan rincian untuk divisi anak usaha Rp 100 miliar, perluasan usaha Rp 100 miliar, pembagian dividen Rp 50 miliar dan pembayaran obligasi Rp 200 miliar.
“Realisasi penggunaan capex 2021 akan dimulai sekitar April tahun ini, termasuk pebayaran utang obligasi.”
(MP-Rf)
Whoa! This blog looks just like my old one! It’s on a totally different subject but it has pretty much the same layout and design. Outstanding choice of colors!