Bantuan Korban Gempa Kabupaten Malang Terus Mengalir

KANJURUHAN, Malangpost.id – Joni Sujatmoko owner NK Cafe langsung memberikan bantuan korban gempa di wilayah Kabupaten Malang.

Melihat kondisi wilayah Kabupaten Malang yang porak poranda dan banyaknya korban, Pembina PWI Malang Raya, ini terketuk memberikan bantuan.

Joni Sujatmoko tidak berpikir panjang saat dikontak Bupati HM Sanusi terkait bantuan untuk korban gempa tersebut.

Bantuan uang tunai Rp 100 juta tersebut sebagai bentuk kepeduliannya untuk para korban gempa.

“Selain bentuk rasa syukur kami karena properti Oma Sulaeman dan Oma Perdana yang kami kelola tak ada yang rusak meski wilayah Kabupaten Malang dilanda gempa,” jelasnya, Minggu, 11 April 2021.

Bupati Malang, HM Sanusi mengaku lega, hingga saat ini bantuan untuk korban  gempa yang terjadi sekitar pukul 14.00.15 WIB itu  terus mengalir. 

Sanusi mengungkapkan bahwa bantuan itu selain dari pengusaha Joni Sujatmoko juga ada dari Gubernur Jatim, BUMN dan Bank Jatim. “Untuk sementara ini memang kita beri bantuan sebisanya dulu. Ada dari pengusaha, Pemrov Jatim, Bank Jatim dan lainnya,” jelas Sanusi.

Sedangkan bantuan untuk pembangunan, menurut Sanusi masih dihitung. “Menurut Bu Yayuk dari PDIP,  sudah ada sinyal dari Kementerian PUPR akan dapat bantuan juga,”  jelas dia. 

Sanusi mengatakan, bila posko penanganan bencana juga sudah dibuat. Termasuk dapur umum di Pajang Tengah juga telah didirikan.

Bahkan, tegas dia, di tiap desa telah didirikan tempat pengungsian, khususnya di Balai Desa. 

Seperti diberitakan sebelumnya, dampak gempa bumi berkekuatan M 5,0 dengan magnitudo 6.7 skala richter (SR)  di Kabupaten Malang, Sabtu (10/4/2021) sangat luar biasa.

Gempa yang berpusat di 90 Km Barat Daya Kabupaten Malang, Jatim itu tidak hanya membuat rumah warga dan fasilitas umum rusak. Namun, juga menelan sekitar tujuh korban jiwa. Kondisi tersebut membuat banyak pihak prihatin.

Bantuan yang terus mengalir ditangani dan diserahkan pada BPBD Kabupaten Malang lewat Bupati HM Sanusi.

Prioritas penanganan, kata pria yang akrab disapa Abah ini, membantu rumah yang ambruk termasuk korban meninggal. Rumah-rumah itu dulu yang dibangun. Sebab, kalau dari APBD harus menunggu proses pembahasan. 

Meski begitu, kata dia, Tim APBD Kabupaten Malang sudah menetapkan dana untuk tanggap darurat sebesar Rp 6,5 miliar. “Itu tinggal penggunaannya, karena sudah bisa kita lakukan,” papar dia. 

Menurut dia, Menteri BUPR susah memberikan sinyal akan membantu membangun rumah-rumah yang rusak berat.  Untuk itu, BPBD Kabupaten Malang akan secepatnya menetapkan gempa bumi ini sebagai tanggap darurat bencana alam.

Bagikan ke sosial media:

Recommended For You

rifamahmudah

About the Author: rifamahmudah

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Kunjungi Alamat Baru Kami

This will close in 0 seconds