BALAIKOTA, Malangpost.id – Lewat Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud), Pemerintah Kota Malang ingin mengajak lapisan masyarakat untuk kembali berkunjung ke museum.
“Kami ingin mengajak seluruh masyarakat untuk kembali ke museum, dan ingin mengubah image bahwa museum itu hanya digunakan untuk menyimpan benda-benda purbakala,” ungkap Dr Dian Kuntari S STP MSi saat ditemui Malangpost.id di Museum Mpu Purwa Kota Malang.
Wanita yang kini menjabat sebagai Kepala Bidang (Kabid) Kebudayaan Dikbud Kota Malang ini menekankan, pihaknya ingin memberitahu masyarakat bahwa museum juga bisa digunakan sebagai wahana belajar yang menyenangkan.
Misalnya belajar macapat, dan geguritan, yang mana pesertanya berasal dari siswa-siswi jenjang SMP. Sedangkan para guru atau tenaga pengajar, lebih diarahkan untuk belajar gamelan.
“Ada juga belajar teknik menari tradisional, kemudian juga terdapat lomba-lomba. Seperti lomba alur kisah bertema diorama tentang Mpu Purwa sesuai nama museum. Di museum Mpu Purwa sendiri ada 13 diorama,” imbuhnya.
Selain itu, pihaknya juga telah mengadakan belajar bersama terkait Aksara Jawa Kuno yang juga diikuti oleh para guru dijenjang SMP. Dian mengaku, para guru terlihat antusias dalam mengikuti kegiatan belajar tersebut. Mengingat banyak pengetahuan baru yang diterima oleh mereka.
Tidak berhenti sampai situ, pihaknya juga ingin memperkenalkan permainan tradisional kepada anak-anak jenjang SD. Contohnya bola bekel, egrang, bakiak, dakon, loncat tali, gobak sodor dan lain sebagainya.
Sebab di era sekarang, banyak permainan tradisional yang sudah jarang dilihat dan dimainkan oleh anak-anak, akibat sibuk dengan gadget masing-masing.
“Kita coba perkenalkan lagi, bahwa jaman dulu ada permainan yang menyenangkan sekaligus menyehatkan. Ini perlu kita lestarikan, supaya tidak terputus antar generasi,” paparnya.
Dian lantas menyampaikan, Dikbud Kota Malang ingin mengenalkan tradisi sekaligus mengenalkan adanya lokasi asyik untuk beraktivitas, yakni museum. Dengan demikian, ia juga berharap masyarakat bisa lebih mengenal museum dan budayanya sendiri.
“Museum tempat yang menyenangkan, karena penataannya tidak asal-asalan,” pungkasnya.