
UPDATEKOTA, malangpost.id – Tim arkeolog Badan Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Timur menemukan sebuah arca saat proses ekskavasi atau penggalian tahap kedua di Situs Srigading. Menurut Arkeolog BPCB Jawa Timur Wicaksono Dwi Nugroho, arca tersebut bernama Agastya yang merupakan bagian dari filosofi Hindu.
Arca Agastya yang ditemukan di Desa Srigading Kabupaten Malang Jawa Timur tersebut dalam kondisi yang tidak sempurna karena pelapukan dan benturan.
Karena ditemukan dalam keadaan pecah menjadi beberapa bagian kecil, tim BPCB Jawa Timur akan melakukan restorasi arca tersebut.
“Arca yang ditemukan dalam kondisi patah telah diminta untuk dibawa ke BPCB Jawa Timur untuk disambung atau dilakukan restorasi,” kata Wicaksono sebagaimana kami lansir dari Antara pada Kamis, 24 Februari 2022.
Tim BPCB Jawa Timur menemukan Arca Agastya dalam kondisi patah di beberapa bagian. Diantaranya di bagian kepala dan tangan kanan. Selain itu, tangan kanan arca juga pecah menjadi beberapa bagian yang lebih kecil.
Wicaksono mengatakan untuk proses restorasi arca yang ditemukan di Situs Srigading itu tidak membutuhkan waktu lama, hanya sekitar dua hingga tiga hari.
Lebih lanjut dia mengatakan untuk proses penyambungannya sendiri menggunakan metode pasak dan perekatan pada lapisan batu dari arca tersebut.
“Mekanisme penyambungannya nanti akan menggunakan sambungan pasak, seperti bor. Kemudian lapisan batu akan direkatkan dengan lem batu,” ujarnya.
Wicaksono juga mengatakan nantinya setelah arca selesai direstorasi akan dilakukan pembahasan dengan pihak-pihak terkait, seperti pemerintah daerah untuk menentukan lokasi penyimpanan.
“Untuk temuan tahap pertama ini kami simpan di Museum Singosari, Malang. Nantinya akan dilakukan kordinasi lebih lanjut apakah akan tetap disimpan di tempat yang sama atau tidak,” katanya.
Saat ini, proses ekskavasi lanjutan tengah di lakukan di situs yang terletak di tengah areal perkebunan tebu di Desa Srigading, Kecamatan Lawang itu.
Ekskavasi tahap kedua dijadwalkan berlangsung hingga 26 Februari mendatang. Fokus proses ekskavasi tahap kedua untuk mencari bagian tangga dari bangunan candi. Hal ini bertujuan untuk menentukan arah orientasi bangunan yang ditengarai masih berkaitan dengan prasasti Linggasutan itu.
Untuk diketahui, Prasasti Linggasutan yang dikeluarkan oleh Mpu Sendok pada 929 Masehi merupakan pengabulan permohonan Rakaihujung terkait dengan pembebasan pajak Linggasuntan untuk bangunan Batara I Walandit.
Sebelumnya, tim arkeolog BPCB Jawa Timur menemukan struktur bangunan dari sebuah bangunan candi yang dilengkapi dengan relief berbentuk wajah pada ekskavasi tahap pertama.
Thank you very much for sharing, I learned a lot from your article. Very cool. Thanks. nimabi
Your point of view caught my eye and was very interesting. Thanks. I have a question for you.