Maksimalkan Teknologi, SD Islam Bani Hasyim Singosari Gunakan Pandawa untuk Pembelajaran

DIKSAR, Malangpost.id –  Selama pandemi Covid-19, perkembangan teknologi dimanfaatkan secara maksimal oleh tim Guru SD Islam Bani Hasyim Singosari. Pasalnya mereka mengembangkan media pembelajaran bernama Pandawa (Panduan Daring Siswa).

Pandawa merupakan LMS (Learning Management System) alternatif yang memanfaatkan fitur dari google workspace for education, dan sudah diaplikasikan untuk pembelajaran siswa di SD Islam Bani Hasyim Singosari sejak Juli tahun lalu.

Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum SD Islam Bani Hasyim Singosasi, Lala Widuri, S.Pd menyampaikan bahwa lahirnya Pandawa dimotivasi oleh beberapa alasan. Antara lain LMS yang ada, tidak mudah digunakan anak usia SD.

Baca juga : Siswa SDN Percobaan 2 Raih Juara Puisi Tingkat Nasional

Kemudian kiriman tugas menumpuk di memori handphone milik guru, yang menyebabkan penyimpanan menjadi penuh dan tidak sanggup menerima kiriman tugas lagi. Selain itu tugas yang dikirim juga tercampur dengan data pribadi

“Pembelajaran tidak terstruktur, dan mengalami kesulitan saat assessment dengan data yang tidak lengkap,” imbuhnya

Tampilan Pandawa terbilang cukup sederhana, yang berisikan halaman-halaman digital dengan berbagai keterangan materi pembelajaran. Ketika materi diklik oleh pengguna, secara otomatis akan terhubung ke link media digital lain.

Pandawa bisa untuk semua mata pelajaran dan siswa

Seperti akun official youtube sekolah untuk mengakses video pembiasaan dan pembelajaran hasil kreasi guru, google form, media sosial sekolah, maupun kontak whatsapp dari para tenaga pengajar SD Islam Bani Hasyim Singosari.

“Video pembelajaran di youtube official sekolah adalah hasil kreasi bapak ibu guru. Sedangkan, di bagian fitur google form telah dikreasikan sebagai kelas virtual bagi siswa,” ungkap Lala

“Sehingga pandawa bisa untuk semua mata pelajaran dan semua siswa,” sambungnya

Disinggung terkait manfaat Pandawa, dirinya menyebutkan manfaat bisa didapatkan. Baik oleh siswa, guru, dan juga orang tua.

Bagi siswa, Pandawa memudahkan siswa untuk tetap belajar dimanapun mereka berada, lalu siswa dapat belajar mandiri tanpa dibatasi oleh ruang dan waktu.

Kemudian siswa bisa belajar dengan berbagai macam metode kegiatan, teori dan praktik, siswa mudah mengakses materi yang harus dipelajari karena tidak harus mencari. Artinya dengan sekali klik siswa sudah sampai pada materi yang sesuai dengan pembelajaran yang dimaksud.

“Memanfaatkan perkembangan jaman yang tidak bisa di hindari, bahwa setiap anak sudah bisa mengoperasikan gadget dengan mudah. Sehingga mereka dapat memanfaatkan gadget lebih tepat guna, tak hanya bersenang-senang. Tapi juga untuk belajar,” tegasnya

Pandawa dapat memudahkan guru

Sedangkan manfaat bagi guru, ia mengaku Pandawa bisa memudahkan guru dalam mengorganisir pembelajaran seperti di kelas saat tatap muka, berikutnya bisa memastikan semua materi yang akan disampaikan dapat diakses siswa dengan mudah.

Selain itu, kiriman tugas tidak akan menumpuk pada memori handphone milik guru, karena akan tersimpan rapi di folder masing-masing anak, serta melakukan assessment menjadi lebih mudah dan terpantau untuk semua siswa.

“Bagi orangtua, Pandawa dapat memantau pembelajaran anaknya setiap hari. Bahkan, hasil kerja anak dapat di cek melalui report langsung di email masing-masing setiap harinya,” tegasnya

Baca juga : Simulasi Berhasil, SDN Kasin Terapkan PTM. Begini Prosesnya

Lala lantas berharap, pandawa bisa menjaga kualitas pembelajaran. Baik ketika pembelajaran daring maupun tatap muka. Ia juga menyebutkan, bahwa guru tidak hanya memakai Pandawa untuk pembelajaran sehari-hari.

Hal tersebut mengingat, bahwa pihaknya setiap hari masih tetap mendampingi siswa dengan pertemuan virtual melalui google meet, zoom atau video call whatsapp sesuai kebutuhan.

“Karena ruh seorang guru tidak akan tersampaikan bila tidak ada interaksi langsung antar guru dan siswa. Pembelajaran tidak hanya mentransfer materi, tapi juga mentrasfer nilai-nilai kehidupan yang akan diperoleh dari keteladanan seorang guru,” pungkasnya mengakhiri.