DIKSAR, Malangpost.id – Tiga sekolah, yakni TK Mardi Rahayu, SD Brawijaya 3 YPK, dan SMP 4 YPK Jatim Malang, melakukan kolaborasi unik untuk memperingati Hari Kemerdekaan Republik Indonesia.
Pasalnya pada hari Selasa (17/8/2021) kemarin, bertepatan dengan Hari Kemerdekaan Indonesia ke-76, tiga sekolah yang terletak di Jalan Ki Ageng Gribig 248 RT 006/ RW 001 ini, melakukan upacara bendera dengan mengangkat tema “Bhinneka Tunggal Ika”.
Kegiatan ini terlaksana secara daring bagi seluruh peserta didik melalui siaran zoom, dan secara luring terbatas bagi 20 peserta upacara.
Baca juga : Peringatan HUT RI ke-76, Pemkot Blitar Bersama Forkopimda Lakukan Upacara Ziarah di TMP Raden Wijaya
Sesuai dengan tema yang diangkat, terlihat peserta dan petugas upacara yang terdiri dari guru dan karyawan TK, SD, termasuk SMP, memakai berbagai macam pakaian adat nusantara.
“Tema itu kami pakai karena guru berasal dari berbagai daerah. Mulai dari Jawa, Nusa Tenggara hingga Kalimantan. Sehingga kami memakai baju adat pada masing-masing daerah,” ungkap Kepala SMP 4 YPK Jatim Malang, Dra. Yani Hestiwiratih
Terkait dengan pakaian adat, dirinya mengaku bahwa baju berasal dari masing-masing guru. Artinya bukan pakaian adat sewa. Ini bertujuan untuk memaksimalkan potensi yang sudah ada.
Pemakaian Pakaian Adat Jadi Tradisi Setiap Hari-Hari Besar
Penggunaan pakaian adat nusantara ini pun, lanjut Yani juga dipakai pada hari-hari besar tertentu dan rutin dilaksanakan setiap tahunnya.
Ia lantas mengatakan, walaupun masih di tengah pandemi Covid-19, siswa diharapkan tetap semangat dalam belajar. Mengingat masa depan siswa berada di tangan masing-masing siswa itu sendiri.
“Kami bapak ibu guru sebatas mendampingi, mendorong, dan memberi motivasi kepada setiap siswa. Termasuk juga membantu siswa, ketika mereka mendapat kesulitan,” tambahnya
Pada kesempatan yang sama, Dra. Endang Harimangesti menambahkan, tema tersebut diangkat agar bisa menumbuhkan rasa kebanggaan, kebersamaan, dan sikap saling menghargai dalam diri siswa.
“Harapannya bisa menumbuhkan rasa kebersamaan, karena walaupun berbeda-beda kita tetap satu. Jadi harus menghargai antara satu dengan lainnya,” imbuhnya
Menurut Endang, walaupun basis sekolah adalah Sekolah Kristen. Namun pihaknya tidak pernah membeda-bedakan, dan tetap menerima dari kalangan mana pun.
“Contohnya kemarin, walaupun Kristen doa kita itu mengikuti secara nasional. Kita terbuka untuk apa pun. Saat upacara daring pun, kemarin keluarga siswa juga diperbolehkan untuk mengikuti,” tegasnya
Baca juga : Menarik, Tahanan Polresta Malang Turut Mengikuti Upacara Kemerdekaan ke-76 RI di Sel
Selain melakukan upacara bendera, dengan memakai pakaian adat nusantara. Pihak sekolah juga mengadakan berbagai lomba untuk memperingati hari Kemerdekaan Indonesia.
“Tujuannya untuk menghilangkan kejenuhan peserta didik saat pandemi,” ujar Endang
Sementara itu, Iis Yusni Ulanwati, S.E., S.Pd. selaku Kepala TK Mardi Rahayu menyebutkan, ada berbagai macam lomba yang diadakan menjelang tanggal 17 Agustus, seperti lomba mewarna, menggambar, mengarang dan membaca puisi, serta menyanyi tentang kemerdekaan.
“Itu adalah salah satu bentuk bagaimana mengupayakan kemampuan yang sudah ada, sehingga di masa sulit seperti ini kita masih bisa berbuat sesuatu untuk menanamkan nilai-nilai kebangsaan,” pungkasnya kepada malangpost.id.