
KAMPUS, Malangpost.id – Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang mengadakan Pembukaan Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru (PKKMB) 2021 secara daring, Senin (13/9/2021). Tujuan utama kegiatan adalah untuk mengenalkan kehidupan kuliah di ITN Malang.
Dalam giat bertema “Bersama dalam Keragaman Menuju Insan Intelektual” ini, setidaknya diikuti oleh sekitar 936 orang mahasiswa baru (maba) dari seluruh Indonesia.
Wakil Rektor III ITN Malang, Fourry Handoko, S.T., S.S., M.T., Ph.D menjelaskan, materi yang diberikan kepada peserta sesuai dengan tema PKKMB.
Judul materi mulai dari General Education dan Merdeka Belajar Kampus Merdeka; Anti Korupsi dan Radikalisme; Character Building dan Bela Negara; Anti Narkoba; Perundungan dan Kekerasan Seksual dan materi tambahan berupa etika bermedia sosial.
“Materi sesuai dengan motto kita, keragaman menuju insan intelektual. Itu untuk mendorong mahasiswa agar menjaga toleransi,” ungkap Fourry.
Sementara itu, Rektor ITN Malang Prof. Dr. Eng. Ir. Abraham Lomi, M.S.E.E mengaku prihatin dengan kondisi pandemi seperti saat ini. Mengingat perkuliahan yang seharusnya dilaksanakan tatap muka, terpaksa harus dilaksanakan secara daring.

Begitu pula dengan pelaksanaan PKKMB hari ini yang harus terlaksana daring, karena pihak ITN Malang ingin melaksanakan protokol kesehatan ketat selama pandemi Covid-19.
ITN Malang Satu Semester Kedepan Full Daring
“Maka ITN Malang pada satu semester kedepan akan melaksanakan perkuliahan full daring,” tegas Lomi sesudah mengisi giat PKKMB ITN Malang.
Dirinya mengaku, terdapat tantangan di kuliah full daring. Seperti sulitnya melihat sejauh mana pemahaman mahasiswa terkait dengan materi yang disampaikan.
Sehingga pihaknya terus berupaya memberikan pemahaman mata kuliah, agar mahasiswa bisa menangkap materi secara maksimal.
“Tapi terlepas dengan kondisi daring saat ini, kita menyediakan cukup banyak waktu bagi mahasiswa untuk menyesuaikan,” paparnya.
Ia melanjutkan, meskipun Kota Malang sudah masuk PPKM level 3 dan tatap muka sudah boleh dilaksanakan dengan kapasitas 50%. Namun dengan banyaknya mahasiswa, pihaknya tetap akan sulit mengatur jadwal perkuliahan.
Terlebih juga banyak mahasiswa ITN Malang yang berdomisili di luar Jawa Timur, dimana mereka juga terikat dengan peraturan-peraturan protokol kesehatan yang berbeda antar daerah.
“Jadi masih kita tunggu satu semester, semoga Kota Malang ini benar-benar menjadi PPKM level 1, jadi kita bisa melaksanakan perkuliahan tatap muka 100%,” tegasnya.
ITN Malang merupakan kampus berbasis teknologi, sebab itu ada kegiatan-kegiatan laboratorium yang harus dipraktikkan langsung oleh mahasiswa. Melihat hal ini Prof. Lomi berharap mahasiswa baru bisa mempersiapkan diri.
“Mahasiswa semester 1 belum ada kegiatan praktikum, praktikum mereka mulai semester 2. Harapannya mereka bisa mempersiapkan diri,” ungkap Prof. Lomi kepada awak media.