TEKNOLOGI, Malangpost.id – Dahulu mungkin pilihan mobil hanya ada jenis mobil dengan bahan bensin atau solar. Seiring perkembangan zaman, diciptakanlah mobil bertenaga listrik. Hal ini didasarkan pada polusi yang dikeluarkan mobil bensin membuat udara tercemar.
Mobil listrik dan bensin memiliki perbedaan yang sangat signifikan. Mulai dari sumber tenaga, hingga penggerak. Mobil listrik dikembangkan untuk mengurangi konsumsi bahan bakar fosil yang tidak dapat diperbarui.
Pada tahun 1900 mobil listrik pernah populer. Namun pada masa tersebut, mobil listrik dianggap kurang efisien dalam penggunaan baterai. Serta teknologi belum semaju sekarang dan ditambah dengan kebangkitan mobil bensin. Akhirnya pada tahun 1920 mobil listrik tenggelam
Agar mengetahui perbedaan antara mobil listrik dengan mobil bensin, berikut perbedaannya.
1. Sumber tenaga
Mobil pada umumnya menggunakan bahan bakar dari fosil yang digunakan untuk menjalankan mesin pembakaran sebagai penggerak mobil. Bahan bakar yang dimasukkan kedalam mesin akan mampu menggerakan piston. Gerakan linear dari piston diubah menjadi gerakan putar menggunakan mekanisme slider crank. Penggerak juga dipadukan dengan transmisi untuk menyalurkan gerakan putar ke roda.
Sedangkan mobil listrik menggunakan sumber tenaga dari baterai. Terdapat inverter yang akan mengubah daya baterai DC menjadi 3 fase AC. Dari 3 fase AC ini difungsikan untuk mengubah motor induksi yang akan menggerakkan roda penggerak.
2. Daya yang dihasilkan
Efisiensi daya dimiliki oleh mobil listrik. Pada mobil listrik, transmisi tidak digunakan untuk mengontrol kecepatan laju mobil. Sedangkan pada mobil pada umumnya, mesin pembakaran dalam tidak dapat dioperasikan melebihi rentang kecepatan tertentu. Sehingga dibutukan mekanisme transmisi yang kompleks untuk mengontrol kecepatannya.
Torsi yang besar juga dimiliki oleh mobil listrik. Torsi yang besar ini memungkinkan respon mobil menjadi lebih cepat dan mudah untuk berakselrasi. Sedangkan pada mobil bensin akan kesulitan pada rpm rendah.
3. Mobil listrik tidak memiliki gas buang
Pada mobil dengan bahan bakar bensin selalu identik dengan adanya kenalpot. Knalpot berfungsi untuk menyalurkan sisa pembakaran pada mesin ke luar bagian mesin. Hal tersebut menyebabkan timbulnya polusi udara. Sedangkan pada mobil listrik tidak memiliki knalpot karena mobil listrik tidak memiliki gas buang. Penggunaan baterai sebagai sumber tenaga tidak memerlukan pembakaran sehingga tidak mengeluarkan emisi gas buang.
4. Lama pengisian
Mobil bensin jelas memiliki pengisian bahan bakar yang cepat. Tidak butuh waktu berjam-jam untuk membuat tangki bahan bakar menjadi penuh. Lain halnya dengan pengisian daya mobil listrik. Pengisian daya baterai mobil listrik butuh waktu yang cukup lama jika dibandingkan dengan mobil bensin. Untuk membuat baterai mobil listrik penuh, perlu waktu kurang lebih 3 jam. Namun jika dilakukan pengembangan lebih lanjut, bukan tidak mungkin pengisisan baterai mobil listrik menjadi lebih cepat.
5. Harga beli
Mobil listrik jelas memiliki harga yang jauh lebih mahal dari pada mobil bensin. Mengingat canggihnya teknologi yang diaplikasikan pada mobil listrik, membuat bahan penyusunnya juga mahal. Sedangkan mobil bahan bakar bensin memiliki harga yang lebih murah karena teknologi yang dipakai tidak secanggih mobil listrik.
Namun biaya operasional mobil listrik lebih murah dari pada mobil bensin. Bahkan, untuk bantalan rem mobil listrik bisa bertahan lebih lama karena mekanisme pengereman regeneratif yang dapat memberikan daya pada baterainya.