KESEHATAN, malangpost.id – Gangguan mata tidak hanya berisiko terjadi pada orang dewasa. Bahkan, bayi dan anak-anak juga memiliki potensi gangguan pada mata. Salah satu masalah atau gangguan mata yang bisa terjadi adalah buta warna pada anak. Buta warna adalah kondisi mata yang tidak mampu melihat warna secara normal.
Penderita buta warna sulit membedakan warna tertentu (buta warna parsial) atau bahkan tidak bisa membedakan seluruh warna (buta warna total). Penyakit ini umumnya didapat sejak lahir dan akan dialami seumur hidup.
Lalu, apa saja gejala dan ciri-ciri buta warna pada bayi dan anak? Simak penjelasan lebih lengkap sebagaimana kami lansir dari berbagai sumber. Sehingga, orang tua bisa mengenali sejak dini dan memberikan penanganan sesuai dengan jenis buta warna yang diderita si kecil.
Gejala buta warna pada bayi dan anak
Bayi dan anak yang mengalami buta warna biasanya memiliki gejala utama berupa kesulitan saat membedakan benda berwarna merah, oranye, hijau, dan cokelat. Ciri lainnya, mereka menganggap ada dua warna yang sama, padahal sebenarnya berbeda.
Berikut gejala buta warna pada bayi dan anak yang perlu diperhatikan orang tua:
- Mengalami kesulitan saat haru mengelompokkan benda berdasarkan kesamaan warna atau kegiatan lain yang berhubungan dengan warna
- Tidak mampu membedakan warna tertentu, missal biru-kuning atau merah-hijau
- Rentang perhatian rendah saat mewarnai di kertas gambar
- Tidak mampu membedakan warna dengan nuansa yang sama
- Mengalami kepekaan terhadap cahaya
- Penolakan masalah warna
- Kerap mencium makanan sebelum makan
- Memiliki penglihatan malam yang sangat baik
- Punya indra penciuman yang sangat baik
Baca juga: Kenali Tipe Kecerdasan dan Gaya Belajar Anak Sejak Dini
Ciri-ciri buta warna pada anak
Buta warna dibagi menjadi beberapa jenis, seperti buta warna merah-hijau yang kerap terjadi. Yang kedua adalah buta warna biru-kuning. Anak-anak yang mengalami buta warna yang pertama (merah-hijau) umumnya memiliki ciri-ciri kesulitan saat membedakan buah maupun sayuran yang berwarna merah, oranye, hijau, dan cokelat
Sedangkan ciri-ciri anak dengan buta warna biru-kuning susah membedakan warna biru dan kuning. Buta warna jenis ini lebih jarang terjadi. Kedua jenis buta warna pada bayi dan anak tersebut dikenal juga dengan sebutan buta warna parsial. Namun, anak-anak dan bayi yang mengalami buta warna juga bisa menunjukkan ciri-ciri berupa mampu melihat banyak warna. Meskipun, mereka tidak mengetahui bahwa warna yang mereka lihat berbeda dengan yang orang lain lihat.
Bahkan, bayi dan anak dengan buta warna mungkin juga hanya mampu melihat beberapa warna, sedangkan orang dengan mata normal bisa melihat aneka jenis warna. Dalam beberapa kasus, warna yang ditangkap anak dan bayi hanya berkisar antara hitam, putih, dan abu-abu.
Tingkat keparahan buta warna yang dialami anak-anak dan bayi bisa tergolong ringan, sedang, hingga berat. Hanya saja, tingkat keparahan tersebut akan terus sama alias tidak mengalami perubahan menjadi lebih buruk atau lebih baik.