Kenapa Liga 1 Tak Coba Diizinkan?

CEGAH COVID: Pengecekan suhu tubuh dan penyemprotan hand sanitizer, sudah dilakukan Arema FC untuk memenuhi persyaratan protokol kesehatan. (Aria Cakraningrat/DI’s Way Malang Post)

MALANG, malangpost.id- Tak ada kepastian kapan lanjutan kick-off kompetisi Liga 1 2020 akan digulirkan kembali, menyusul pihak kepolisian dua kali menolak, alias enggan menurunkan izin keramaian ketika kompetisi diagendakan berlanjut pada Oktober dan November 2020.

Bahkan Kepala Divisi Humas Polri, Irjen. Pol. Prabowo Argo Yuwono, menegaskan tidak akan mengeluarkan izin keramaian, selama masih berlangsung pandemi Covid-19 dan Pilkada Serentak 2020, di 270 kota/kabupaten dan sembilan provinsi.

‘’Sampai saat ini kami masih yakin atau optimis, lanjutan kompetisi Liga 1 2020 akan diputar kembali, setelah selesainya seluruh rangkaian pilkada 2020 serentak, tanggal 9 sampai dengan 20 Desember 2020. Kita tunggu saja, mudah-mudahan segera ada kabar menggembirakan mengenai kelanjutan kompetisi ini dalam waktu dekat. Makanya tim tetap kami minta berlatih rutin seperti biasa. Meskipun beberapa tim sudah meliburkan pemainnya,’’ ujar Manajer tim Arema FC, Ruddy Widodo.

Tak banyak klub yang bertahan

Tercatat dari 18 klub anggota Liga 1 2020, hanya lima tim saja yang masih rutin menggelar latihan. Yakni Arema FC, Madura United, Persija Jakarta, Persib Bandung dan Persita Tangerang.

Sisanya 13 tim, memilih meliburklan para pemainnya hingga batas waktu yang belum ditentukan. Kecuali Persela Lamongan yang akan kembali berlatih, 15 November mendatang.

‘’Hemat kami, mengapa pihak kepolisian tidak mencoba untuk memberikan izin dulu, untuk lanjutan kompetisi Liga 1 2020. Apalagi khan semua klub bersama PT LIB dan didukung PSSI, sudah sama-sama sepakat kalau pertandingannya tanpa penonton satu pun. Semua klub juga tetep menomorsatukan penerapkan protokol kesehatan Covid-19 ketat, di dalam dan luar tim. Kami semua juga sepakat, jika sebelum dan selama pertandingan tiba-tiba ada penonton hadir berapa pun jumlahnya, pertandingan langsung dibatalkan atau dihentikan sebagai peringatan,’’ imbuh pria asal Madiun tersebut.

Ruddy Widodo bahkan menyebut, jika kompetisi Liga 1 2020 tetap berlanjut alias diberikan izin kembali bergulir, juga tak akan mengganggu rangkaian kegiatan atau agenda politik seperti pilkada serentak 2020 di 270 kota/kabupaten dan sembilan provinsi. Terlebih jauh-jauh hari, PT LIB sudah ada terjalin komunikasi yang baik, setelah mengundang seluruh pimpinan kepolisian, di beberepa daerah sesuai dengan kandang 18 klub Liga 1 2020.

‘’Komunikasi antara PT LIB dengan pihak kepolisian juga terjalin baik. Bahkan operator liga pernah mengundang beberapa Kapolres dan Kapolresta, untuk bertemu sebelum Liga 1 2020 digulirkan pada Februari lalu. Diyakini kompetisi sama sekali tak mengganggu kegiatan politik daerah setempat. Ya tidak ada salahnya mencoba untuk memberikan izin dulu untuk kelanjutan kompetisi,’’ imbuh Ruddy Widodo. (act/rdt)