MALANG, malangpost.id- Pemerintah Kota Malang mengoptimalkan penanganan pandemi covid. Untuk itu, pada tahun 2021 dialokasikan anggaran Rp 70 Miliar.
Besaran anggaran yang disiapkan tersebut masuk dalam Bantuan Tidak Terduga (BTT) dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tahun 2021.
Walikota Malang, Sutiaji mengatakan: Fokusnya upaya pemulihan sektor ekonomi yang terdampak pandemi. Salah satunya mendorong para pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) agar bisa memutar roda perekonomian daerah.
“Untuk vaksin dari pusat. Kami lebih pada pemulihan ekonomi. Nanti akan masuk pada OPD terkait,” jelasnya.
Hingga saat ini, keseluruhan di Kota Malang terdapat 2.003 orang terkonfirmasi positif covid. Dari total tersebut, sebanyak 1.781 orang sudah sembuh, 201 orang meninggal dunia dan sisanya masih berada dalam perawatan.
Target Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Malang tahun 2021, sebesar Rp 1,8 triliun. Sementara proyeksi anggaran belanja Pemkot Malang tahun tersebut, senilai Rp 1,9 miliar.
“Dari total rencana tersebut, ada defisit sebesar Rp78 miliar. Direncanakan ditutup dengan surplus pembelanjaan daerah,” kata Sutiaji.
Selain itu, Pajak Daerah Kota Malang diproyeksikan mencapai Rp 511 miliar. Retribusi ditarget Rp 45 miliar. Hasil pengelolaan kekayaan daerah sebesar Rp36 miliar dan pendapatan lain-lain sebesar Rp 47 miliar.
Kemudian, pendapatan transfer pada 2021 diproyeksikan mencapai Rp 1,1 triliun dan pendapatan daerah lain yang sah diproyeksikan senilai Rp 93 miliar.
Untuk belanja daerah pada 2021, terbagi dari belanja operasional Rp 1,7 triliun, belanja pegawai Rp 923 miliar dan belanja jasa sebesar Rp 710 miliar.
Kemudian, belanja hibah Rp 104 miliar, belanja bantuan sosial Rp 13 miliar, belanja modal Rp 129 miliar dan belanja tidak terduga sebesar Rp 71 miliar. (jof/anw)