MALANG, malangpost.id- Sehubungan dengan adanya rencana Aksi di Kota Malang pada 18 Desember 2020, Aprilian Doan selaku Sekretaris Persaudaraan Alumni 212 (PA 212) memberikan anggapan berbeda. Pihaknya menampik keterlibatan PA 212 dalam rencana aksi yang muncul tersebut.
Menurutnya, memang benar bahwasanya akan ada aksi pada 18 Desember 2020 di Jakarta oleh ANAK NKRI. Namun, perwakilan dari kota Malang sendiri batal berangkat ke Jakarta. Hal ini disebabkan pertimbangan teknis-teknis yg belum memadai, utamanya terkait mobilisasi peserta. (kendaraan, biaya, waktu, dll.)
Menyinggung terkait aksi di Malang, pihaknya menyatakan bahwa selalu ada kemungkinan kearah situ. Namun, hingga berita ini diturunkan, belum ada kepastian lantaran masih dinamisnya pertimbangan terkait hal itu. Namun apabila kemudian ada aksi di Kota Malang, menurutnya hal ini bukanlah bentuk pencabangan aksi di Jakarta (ANAK NKRI). Melainkan murni dari aspirasi masyarakat Muslim Kota Malang yang mengatas-namakan Muslim Malang Bersatu.
PA 212 sendiri, menyatakan akan menyuarakan aspirasi dengan media petisi/nota penyampaian sikap yang akan diserahkan kepada Polresta Malang melalui perwakilan tokoh-tokoh Islam di Malang. Terkait tuntutan dari petisi itu, pihaknya menyatakan PA 212 memiliki beberapa tuntutan, yaitu:
– Pernyataan Bela sungkawa atas wafatnya 6 WNI dalam tragedi di Tol Jakarta-Cikampek KM.50 pada tgl. 7 Desember 2020
– Mendukung penegakan HAM atas tewasnya 6 WNI di KM.50
– Menyerukan kepada pemerintah dan DPR agar membentuk Tim Gabungan Pencari Fakta Independen terkait tragedi tewasnya 6 WNI di KM.50
– STOP diskriminasi hukum dan meminta kepada pemerintah lebih fokus pada permasalahan bangsa yang sangat mendesak, seperti penanganan pandemi Covid-19, hutang Negara, Omnibus Law dan Korupsi.
Masih berdasarkan penuturan Sekretaris PA 212 Malang Kota, menurutnya PA 212 tidak memiliki Agenda Khusus terkaity demo 18 Desember 2020. Begitupun dengan aksi demo 18 Desember 2020 di Jakarta, mengingat hal itu dibawah koordinasi dari ANAK NKRI .
