KANJURUHAN, Malangpost.id – Selasa (27/4) siang di Peringgitan Pendopo Agung Kabupaten Malang, Drs. H. Didik Gatot Subroto, MM selaku Wakil Bupati Malang menerima Audiensi dengan Sistemiq. Dalam rangka penerimaan Audiensi ini Wakil Bupati Malang didampingi oleh Asisten Perekonomian dan Pembangunan, serta Plt. Kepala Dinas Lingkungan Hidup.
Penerimaan Audiensi ini dilakukan dalam rangka membantu untuk mendorong komitmen keseriusan Pemerintah Kabupaten Malang untuk mengatasi permasalahan sampah. Nantinya, hal ini akan ditindak lanjuti dengan menandatangani MoU. Sesuai dengan yang telah direncanakan pada saat penyelenggaraan di hari memperingati lingkungan hidup 5 Juni mendatang.
Sistemiq ini berkolaborasi dengan Giz yang merupakan aliansi global dari perusahaan swasta. Yang bertujuan dalam membantu pada bagian mengakhiri atau memberhentikan pencemaran sampah plastik. Sistemiq ini sudah menyetujui untuk memberikan pendanaan dalam program bersih Indonesia. Program bersih Indonesia mendukung dalam pengurangan sampah plastik yang ada di Indonesia.
Tim sistemiq akan melakukan survei dengan mengunjungi 4 lahan utama Kabupaten Malang. Tepatnya, yang akan dijadikan dedikasi untuk TPS3R, yaitu Talangagung, Randuagung, Paras Ponocokusumo dan Kalipare Baru. Adapun lahan yang potensial yaitu area Dampit dan Pujon atau Ngantang.
Dengan menjalin kerjasama dengan Sistemiq ini Wakil Bupati Malang berharap Pemerintah Kabupaten Malang dapat menindak lanjutinya dengan serius. Karena sampah ini merupakan problematika yang paling sepele namun penting, termasuk di Indonesia.
“Atas nama Pemerintah Kabupaten Malang saya sepakat, jika launching penandatangan MoU ini bisa segera dilakukan dengan segala pertimbangan seperti dari sisi administratrifnya dan sumber daya manusianya dengan cara mengoptimalkan upt. Dengan kepedulian terhadap lingkungan bisa berimbas Kabupaten Malang lebih dikenal dunia melalui model pengelolaan sampahnya,” jelas Wakil Bupati Malang dilansir dari malangkab.go.id.
Keseriusan dalam Pengelolaan Sampah Sangat Penting
Serius dalam pengelolaan sampah ini menjadi hal yang sangat penting, dengan begitu langkah dan tindakannya dapat dijadikan prototype oleh setiap daerah lainnya. Wakil Bupati Malang juga berharap agar 33 kecamatan yang berpotensi ini dapat di clusterkan dan berkolaborasi dengan Dinas Perumahan.
Kawasan Pemukiman dan Cipta Karya serta Dinas PU SDA sudah membahas terkait pengolahan sampah, terutama sampah plastik. Dengan begitu sampah plastik tidak akan mempengaruhi proses irigasi yang memberikan dampak negatif pada pertanian. Dikutip dari malangkab.go.id, “Semoga kerjasama yang terjalin ini bisa memberikan manfaat yang signifikan bagi masyrakat khususnya dan juga pemerintah daerah,” harapan Wakil Bupati Malang.
Dengan adanya kunjungan dari Dira selaku Associate Systemiq ini, “Tujuan kehadiran kami disini adalah untuk mengajak bersama membangun sistem pengolahan sampah tanpa kebocoran yang berkelanjutan dalam jangka panjang. Dengan harapan di tahun 2023 ada 450 ribu orang yang terlayani dengan layanan persamapahan. Kami juga memilih 3 wilayah di Indonesia yakni Kabupaten Malang, Sukabumi dan Magelang dalam Program Bersih Indonesia dengan perluasan ke >5 juta orang,” tuturnya dikutip dari malangkab.go.id.
Program ini akan melibatkan kolaborasi erat dengan Pemda dalam merancang, membangun, mendapatkan dan mengoperasikan sistem persampahan. Sistemiq akan mengembangkan konsep dan struktur proyek yang scalable. Lalu membentuk sistem BLUD, membantu proses pembangunan 6 TPS3R (kapasitas 50-120 ton/hari di setiap TPS3R).
“Kami juga akan membantu pemda, dalam menyediakan layanan pengumpulan sampah untuk 2,5 juta populasi mencakup rumah tangga dan non rumah tangga. Hal ini untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pengolahan sampah. Melalui program edukasi dan kampanye perubahan perilaku, dengan membagikan pengetahuan dan pembelajaran kepada pemangku kepentingan untuk menginspirasi desain pengolahan sampah,” jelas Dira.