BALAIKOTA, Malangpost.id – Berdasarkan data dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Malang. Per Desember tahun lalu, Kota Malang masih kekurangan sejumlah 1.400 tenaga pendidik alias guru.
Jumlah kekurangan tersebut diprediksi akan bertambah, jika mulai Bulan Januari 2021 sampai akhir Mei 2021 ini terdapat penambahan guru yang pensiun.
Sehingga mendatang, stimulus sebanyak 1.211 Pegawai dengan Perjanjian Kerja (PPPK) dari pemerintah pusat, dikatakan masih belum bisa menutupi kekurangan kebutuhan tenaga pendidik di Kota Pendidikan ini.
Suwarjana, Kepala Disdikbud Kota Malang membenarkan, bahwa kuota PPPK yang ditetapkan oleh pemerintah pusat masih belum bisa memenuhi kebutuhan guru di Kota Malang.
Untuk menutupi kekurangan tersebut, sementara ini pihaknya hanya bisa menunggu kuota PPPK yang akan diberikan pemerintah pusat di tahun depan.
Bersyukur Kota Malang Masih Mendapatkan Jatah PPPK
Walaupun kuota untuk tenaga pendidik dikatakan masih belum mencukupi, namun dirinya masih bersyukur dan memaklumi mengingat Kota Malang masih mendapatkan jatah PPPK.
”Sementara dikasih itu (kuota 1.211 PPPK, red). Kami masih bersyukur dikasih kurang 2.000 ribu,” kata Suwarjana
Dirinya lantas menuturkan, jumlah guru yang dibutuhkan antara lain untuk tingkat SD sejumlah 2.548 guru. Sedangkan ketersediaan masih kurang 882 guru, karena jumlah guru PNS tingkat SD masih ada 1.666 orang.
Kemudian untuk tingkat SMP, jumlah guru yang dibutuhkan adalah sejumlah 1.762 guru. Namun jumlah tenaga pendidik SMP yang ada saat ini, justru berada di bawah jumlah tersebut.
Dengan demikian ia menyebutkan, Kota Malang masih kurang 1.303 guru. Akan tetapi dirinya menginginkan jatah sebanyak 1.400 guru dari rekrutmen PPPK.
Diketahui, kebutuhan tersebut berdasarkan adanya penambahan jumlah guru yang pensiun sejak Januari hingga Mei 2021 kemarin
.Suwarjana lantas mengungkapkan, guru menjadi profesi yang diminati, mengingat jumlah sertifikasi guru di Kota Malang cukup banyak. Sehingga dirinya berharap jumlah formasi guru yang ditetapkan, bisa menutup kekosongan.
”Kami serahkan saja ke pemerintah pusat. Kami mengikuti prosedur yang ada,” tegasnya
Jumlah Guru Kota Malang Belum Mencukupi
Hal senada diungkapkan oleh Ketua PGRI Kota Malang Burhanuddin M.Pd yang menyebutkan bahwa jumlah guru di Kota Malang masih belum terbilang belum memenuhi kebutuhan ideal.
“Jadi kalau dibilang kurang ya kurang,” tegasnya
Kendati demikian, sementara ini ia berharap minimal guru yang pensiun ada penggantinya terlebih dahulunya.
Di satu sisi Totok Kasianto, Kepala BKPSDM (Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia) Kota Malang menjelaskan bahwa pihaknya tidak bisa mengubah jumlah tersebut.
Mengingat jumlah yang ada sudah ditetapkan oleh pemerintah pusat, dan pihaknya hanya bisa memproses jumlah yang sudah ditentukan.
”Kami memang mengajukan jumlah tersebut (1.400 guru, red), namun yang diberikan 1.211 guru,” papar Totok
Totok menjelaskan, jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya jumlah tersebut terbilang cukup banyak. Karena tahun 2020 lalu Kota Malang hanya mendapat jatah sebanyak 72 guru saja.
Sehingga diharapkan, adanya formasi tersebut bisa benar-benar dimanfaatkan dengan baik.