Ratusan Seniman Ramaikan Anugerah Insan Budaya Kota Malang 2021

BALAI KOTA, Malangpost.id – Sekitar 130 personil dari paguyuban seniman Kota Malang ikut meramaikan gelaran Anugerah Insan Budaya Kota Malang 2021 di Gedung Kesenian Gajayana, Rabu (10/11/2021).

Perwakilan Art Director kegiatan sekaligus Founder Ngalambeksa, Sandhidea Cahyo Narpati menjelaskan penampilan diisi oleh berbagai macam kesenian. Seperti jaranan, bantengan, reog, berbagai macam tarian, hingga macapat dan karawitan.

“Ngalambeksa mendirect berbagai macam kesenian tersebut untuk dijadikan sebuah sajian kolaborasi,” imbuhnya saat ditemui Malangpost.id, Rabu (10/11/2021).

Sandhidea menjelaskan, menjadi Art Director menjadi sebuah pengalaman menarik. Sebab pihaknya harus menggabungkan berbagai disiplin kesenian menjadi satu pertunjukan.

“Itu sebuah tantangan yang menarik, mereka (seniman, red) itu punya pakem dan punya tatanannya masing-masing,” tuturnya.

“Tapi bagaimana kolaborasi ini menunjukkan keberagaman itu, dan tidak menghilangkan ciri khas masing-masing dari kesenian itu sendiri,” sambung Sandhidea.

Tampilan Tari Kebar oleh pegiat seni.

Ia lantas merinci, keseluruhan personil yang terlibat dalam kolaborasi tersebut berjumlah sekitar 130 orang. Jika ditotal, mereka menampilkan kurang lebih 10 jenis kesenian.

Kesenian yang ditampilkan pun tidak hanya khusus kesenian asli Kota Malang saja, melainkan semua kesenian yang berkembang dan banyak pelakunya di Kota Malang.

Sandhidea menyebutkan, semua kesenian tersebut dibentuk dalam sebuah paguyuban.

Masing-masing paguyuban memiliki koordinator, dan setiap koordinator itulah yang memilih kesenian untuk dijadikan kolaborasi dalam gelaran Anugerah Insan Budaya Kota Malang 2021.

“Ngalambeksa di sini hadir sebagai pendesain kemasan kolaborasinya,” tekannya.

Personil karawitan pada tampilan kolaborasi.

10 November Kebangkitan Jiwa Patriotik.

Menurutnya, tanggal 10 November erat kaitannya dengan kebangkitan jiwa patriotik. Dalam kesenian, jiwa pahlawan dapat diwujudkan melalui kegiatan sebagai pekerja seni.

Dengan demikian diharapkan, semangat jiwa pahlawan bisa tertanam dalam pekerja seni itu sendiri. Tujuannya agar bisa meneruskan dan mengenalkan budaya sebagai salah satu dari identitas bangsa.

“Harapan saya, acara ini bisa menjadikan suatu jalan atau lampu hijau, supaya kesenian tetap bisa eksis dan berkembang lagi, serta bisa dipertontonkan pada publik. Tentunya dengan menerapkan protokol kesehatan,” tutur Sandhidea.

Hal tersebut mengingat dunia kesenian dan kebudayaan Kota Malang mengalami kesulitan ketika dihadapkan pada situasi pandemi Covid-19. 

Berakibat pada vakumnya kegiatan kesenian, sedangkan para pelaku kesenian sendiri sangat membutuhkan energi dari penonton.

Bagikan ke sosial media:

Recommended For You

Wahyu

About the Author: Wahyu Setiawan

Paling hobi jalan-jalan; lebih senang baca novel; suka nonton film bergenre Adventure, Comedy, Horror, Animation, Fantasy & Romance.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Kunjungi Alamat Baru Kami

This will close in 0 seconds