NETWRITER, malangpost.id- Pandemi Covid-19 tidak lantas menghambat lembaga pendidikan dalam melakukan kreativitas. Salah satu hal yang bisa dilakukan ialah memanfaatkan akses teknologi informasi untuk kolaborasi pembelajaran lintas negara. Hal ini dicontohkan SD Aisyiyah Kota Malang dalam program bertajuk International Collaboration bekerja sama dengan tiga sekolah di India.
Kepala SD Aisyiyah Kota Malang, Reni Nur Faridah menerangkan program International Collaboration telah berjalan sejak November 2020 dan direncanakan hingga Mei 2021. Menurutnya, kolaborasi ini bermaksud agar para siswa bisa saling bertukar pengalaman dan kebudayaan di masing-masing negara serta pengembangan bahasa, khususnya Bahasa Inggris dan Arab.
Kolaborasi pertama dilakukan bersama Sri Sankara Senior Secondary School, Chennai, India (6/11/2020) dengan tema Wall’s Tell Story about Monument and Building. Dalam agenda yang dilakukan melalui aplikasi Zoom Meeting tersebut kedua sekolah saling bertukar informasi dan pengalaman tentang bangunan budaya yang menjadi ciri khas di masing-masing negara. Fokus pembahasan pada pertemuan tersebut ialah tentang keberadaan candi dan monumen.
Kolaborasi selanjutnya menggandeng Lakshya International School Andrapradesh India (26/01/2021) dengan bahasan tentang tarian, makanan khas, pakaian adat dan kegiatan ekstra kurikuler masing-masing sekolah. Reni menuturkan, para siswa dan guru pendamping mempresentasikan video tarian jawa dengan berpakaian adat lengkap dan ekstra kurikuler Tapak Suci yang menjadi program unggulan SD Aisyiyah Kota Malang. Dengan bertukar kebudayaan harapannya para siswa dapat mencintai dan menghargai budaya, baik di dalam maupun di luar negaranya.
Kolaborasi virtual ketiga dilakukan bersama Vidya Bharati School Ghaziabad India (30/1/2020). Pertemuan kali ini mengangkat tema yang menarik, yakni Anger Managament atau Manajemen Marah. Para murid di kedua sekolah saling bertukar pengetahuan tentang definisi marah, jenis-jenis marah, dan cara mengatasi marah. Hasilnya, di dalam pergaulan masyarakat Indonesia maupun India marah adalah sikap yang sering ditemui dan penyikapan oleh masyarakat kedua negara hampir sama. Tema ini sengaja dijadikan topik sharing agar anak-anak mengetahui bagaimana sikap terbaik dalam mengatasi marah.
Reni menerangkan, secara teknis kolaborasi virtual ini dilakukan dengan pengantar Bahasa Inggris. Ia berharap melalui program International Collaboration para siswa semakin semangat dan termotivasi dalam belajar Bahasa Inggris. Menurutnya, bahasa adalah bekal utama untuk bisa berkomunikasi dan berkompetisi di tingkat global.
“Alhamdulillah, dengan adanya program ini anak-anak antusias luar biasa. Siang-malam belajar Bahasa Inggris. Harapannya, dengan menguasai bahasa, Insyaallah kita bisa menguasai dunia,” tuturnya.
Ke depan, Reni dan para guru terus mengupayakan program kolaborasi semacam ini konsisten dijalankan agar kreasi dan inovasi pembelajaran daring bisa meningkatkan pengetahuan, wawasan, dan semangat para siswa. Terdekat, kerja sama akan dilakukan dengan beberapa sekolah di USA, Jepang, dan Arab Saudi.
“Selain kolaborasi dengan sekolah di India, kami juga akan berkolaborasi dengan sekolah di USA dan Jepang. Sekarang masih dalam proses. Tentu juga dengan sekolah di Arab Saudi untuk mendukung belajar Bahasa Arab. Kami berharap kerja sama ini akan terus berlanjut,” tandasnya. (Ats)