MALANG, malangpost.id- Chief Executive Officer PT Arema Aremania Bersatu Berprestasi Indonesia (AABBI), Ir. R. Agoes Soerjanto, akhirnya merasa gerah dan angkat bicara, terkait nasib Liga 1 2020. Termasuk mengklarifikasi latihan bersama, saat Arema FC menundukkan Madura United 4-3, Rabu (21/10) sore kemarin di Stadion Kanjuruhan.
‘’Kami mohon agar kepolisian segera memikirkan, untuk mengeluarkan izin resmi seluruh pertandingan lanjutan Liga 1 2020. Kami juga sangat berharap, kompetisi resmi bisa digelar dengan tetap menjaga protokol kesehatan Covid-19. Mandegnya kompetisi, selain berdampak pada kelangsungan hidup operasional klub, juga dirasakan para pekerja di sepak bola,’’ ujar Agoes Soerjanto Kamis (22/10).
Sementara klub-klub sendiri, lanjutnya, terus menjalankan aturan protokol kesehatan dalam segala aktifitasnya. Termasuk kesiapannya dalam latihan menyambut digulirnya kembali kompetisi.
Menurut Agoes, hampir setahun kompetisi sepak bola dihentikan, karena alasan Covid-19. Namun Arema FC, tetap berusaha bertahan dengan menjalankan operasional klub kebanggaan warga Malang Raya ini, agar tetap eksis.
‘’Soal latihan bersama Arema dan Madura United, kami sampaikan terima kasih kepada jajaran Polres Malang, yang telah mengingatkan manajemen Arema FC, dalam menjaga kepatuhan protokol kesehatan. Namun karena sifatnya hanya latihan bersama seperti biasa, kami tidak melakukan sosialisasi ke pihak luar manapun. Kami juga minta pengelola menutupnya dari akses umum,’’ imbuh alumni Institut Teknologi Malang (1993) dan SMA Taman Madya Malang tersebut.
Tetap latihan..
Latihan bersama dengan Madura United, kata dia, bagian dari program pelatih yang meminta menguji kemampuan tim. Seperti latihan bersama dengan Arema FC U-20, untuk melihat hasil latihan yang dilakukan pemain. Saat lawan Madura United, juga dalam pengawasan ketat dokter masing-masing.
‘’Kalau ada live streaming jalannya latih tanding, itu menjadi bagian dari upaya memberikan hiburan kepada Aremania. Hampir delapan bulan tidak menikmati hiburan sepakbola dengan datang ke stadion. Mereka harus dibiasakan menikmati sepak bola di rumah. Sekaligus membuktikan kepada semua pihak, Aremania sangat patuh dengan protokol kesehatan,’’ papar Agoes.
Pria kelahiran Malang, 31 Agustus 1967 itu juga menegaskan, latihan bersama di Stadion Kanjuruhan itu, murni sebagai kelanjutan program latihan kedua tim. Tidak ada upaya untuk menggelar pertandingan sepak bola, dengan maksud untuk mengundang animo penonton. Apalagi sampai melanggar ketaatan dan kepatuhan protokol kesehatan.
‘’Murni ini untuk menjalankan program latihan yang telah disusun pelatih. Dilakukan ketat dengan protokol kesehatan. Semua pemain telah menjalani swab test. Sebelum main ada alat pengukur suhu dan membersihkan diri. Juga diawasi langsung oleh dokter kedua klub. Namun bagaimanapun juga, kami sampaikan terima kasih kepada pihak kepolisian, yang terus mengingatkan kami agar menjaga protokol kesehatan,’’ tegasnya. (act/rdt)
I believe you have observed some very interesting points, thanks for the post.
Great beat ! I wish to apprentice while you amend your web site, how could i subscribe for a blog web site? The account aided me a acceptable deal. I had been tiny bit acquainted of this your broadcast offered bright clear concept