
BATU, malangpost.id- Tidak sia-sia. Curi start yang dilakukan Desa Sidomulyo, Batu -dengan mengawali membuka diri kembali pasca tutup karena Covid-19— membuahkan kunjungan. Sabtu pagi ini banyak wisatawan yang sudah book via kantor desa untuk beli bahkan menata kembali ekspor bunganya, plus tour, dengan jasa jeep adventure. Lima puluh jeep, pagi ini, 10/10 siap bekerja. Homestay pun sudah welcome.
Sejatinya, desa wisata akan launching akhir tahun nanti. Jumlahnya 13 desa. Termasuk Sidomulyo. Merupakan kalender yang sudah ditetapkan oleh dinas pariwisata. Tapi Desa Sidomulyo sudah kebelet. Kamis lalu 8/10 dibuka. Mengikuti 13 destinasi besar non desa yang semuanya sudah dibuka di Batu. Ramai. Lagi. Target meraih 2 juta wisatawan pun, pada tutup tahun nanti, untuk Kota Wisata Batu, optimis tercapai.
Desa buga ini menggandeng Universitas Brawijaya (UB) dalam program pengembangan desa mitra (PPDM). “Tanaman hias, terutama bunga, menjadi andalan wisata kami,” ujar Kepala Desa Sidomulyo, Suharto. Sembilan puluh persen perputaran roda perekonomian desa ini bersumber dari pertanian tanaman hias. Dari jumlah penduduk sekitar 8.000 jiwa, sebanyak 85 persen petani bunga. Sisanya petani apel dan lainnya.
Desa Sidomulyo akan memberi sensasi mulai dari menanam hingga memetik bunga. Juga edukasi pertanian. Selain bunga, petik apel, jajanan tradisional, jeep adventure, adalah suguhan yang ingin terus diciptakan sampai kelak berkelas dunia. (ekn)
>>>>>>Selengkapanya di Harian DIs Way Malang Post Edisi Sabtu (10/10)