Ojek Online mengalami nasib yang tidak mengenakkan
Dengan adanya himbauan dari pihak pemerintah untuk melakukan social distancing dan era new normal pasti mempengaruhi perkeonomian, salah satunya orderan dari Driver Ojek Online (Ojol). Banyak yang mengeluhkan tentang dampak ini.
Gaji yang mereka dapat juga tidak stabil sampai ada yang tidak mendapatkan orderan di hari itu juga. Nasib driver ojek online menjadi tidak menentu dan pastinya kemungkinan banyak yang pindah ahli profesi.
Untuk tahu lebih lanjutnya yuk cek ceritanya dari mereka:
Curhatan dari Para Driver Ojek Online
Menurut Rizki, salah satu driver ojek online mengatakan bahwa semenjak Corona datang ke Indonesia menjadi parah sekali perekonomiannya. Biasanya sehari bisa mengantongi 250 ribu bahkan sampai lebih dari itu. Tergantung dari keaktifan kita dapat penumpang.
Kini tempat yang biasanya ramai, sekarang menjadi sepi. Otomatis banyak ojol yang sudah mulai beralih profesi maupun mencoba bekerja selain menjadi ojol. Mereka sekarang lebih suka mendapatkan orderan makanan atau barang.
Dalam selang waktu 3 jam jika dirata-rata, ojol baru dapat penumpang. Sehingga hal tersebut rugi dan menyita waktu. Tetapi antar makanan maupun barang juga pasti tidak semaksimal seperti dulu karena ada Corona. Pastinya ada dampak yang dirasakan.
Daya Tarik Ojol yang Mulai Redup
Dengan adanya Corona, jasa pemesanan aplikasi ojek online ini mulai luntur di masyarakat. Apa yang terjadi kemarin mempengaruhi Driver Ojek Online yang semula menjadi pamor masyarakat (salah satu kebutuhan pribadi). Kemudian musnah begitu saja akibat pandemi ini.
Dampak tersebut diharapkan diperhatikan oleh pemerintah agar keadaan ekonomi rakyat khususnya driver ojek online bisa seimbang dan terpenuhi dalam hal kebutuhannya. Dengan adanya pandemi tersebut semoga semakin diperhatikan nasib ojol.
Sistem Work From Home (WFH) mengurangi jumlah pemesanan ojol. Anda tahu kan, jika WFH adalah sistem kerja jarak jauh yang mana pekerja bekerja secara remote (dikontrol dalam jarak jauh). Kelebihan adanya WFH adalah turunnya biaya operasional perusahaan, waktu yang didapatkan fleksibel.
Pengaruh WFH bagi Para Ojol
Selain itu juga meningkatnya konsep work and life balance dan masih banyak lagi. Dengan pendapatan yang tidak stabil juga sulit dalam melakukan penyimpanan uang secara stabil. Maka para driver ojol diharapkan bisa memanage uangnya dengan baik.
Guna melancarkan physical distancing pun berbagai kebijakan diberlakukan di berbagai macam negara. Penerbangan internasional sudah berhenti beroperasi, penutupan beberapa tempat hiburan, penutupan gedung, lockdown di berbagai wilayah juga menjadi opsi pilihan yang dikedepankan.
Sesi Curhat Dua: Ojol
Wabah virus ini membuat berbagai kalangan mengalami penurunan pendapatan, termasuk ojol. Kisah mengharukan dari ojol ada yang diusir dari kontrakan, ada yang sampai bunuh diri. Ada driver ojol yang harus rela tidur di pelataran ruko beserta istri dan dua anaknya lantaran ia diusir dari kontrakan.
Driver Ojek Online selama pandemi memang mengakui kesulitan mencari nafkah dan beruntunglah ojol yang mengalami hal tersebut bisa menampung keluarganya dalam waktu tersebut. Pak ojol pasti bingung untuk mencari uang bagi istrinya maupun anaknya.
Selain itu juga ada fenomena ojol ditipu oleh penumpang sebesar 700 ribu dimana disuruh mengantarkan penumpang sampai rumahnya. Sungguh tega sekali padahal sama-sama mencari uang. Driver ojek online tersebut bernama Mulyono.
Kronologi Cerita
Beliau mengantar penumpang penipu tersebut dari Purwokerto hingga Solo. Beliau mendapatkan simpati warga banyak dan penipu tersebut akhirnya tertangkap. Ada driver ojol yang sampai jual ponselnya untuk bayar kredit motor.
Ada juga driver ojol yang terkena orderan fiftif dengan harga 1,8 juta. Modusnya juga hampir seperti gambaran di atas tadi.
Nah, itulah cerita di balik kejayaan driver ojek online yang hanya sementara akibat munculnya pandemi Corona. Semoga ada hikmah di balik semua hal ini.