Fakta-fakta seperti apa sih?.
KESEHATAN, malangpost.id – Baru-baru ini, melalui Surat Keputusan Menteri Kesehatan No. 9860 Tahun 2020, Menkes menyatakan ada enam jenis vaksin yang akan digunakan di Indonesia. Diantaranya ada vaksin Merah Putih, Astra Zeneca, Sinopharm, Moderna, Pfizer Inc and BioNTech, dan Sinovac Biotech.
Dari enam vaksin tersebut ada vaksin Sinovac yang sudah sampai terlebih dahulu di Indonesia pada awal Desember kemarin, 2020. Untuk pendistribusiannya, Presiden mengimbau dilakukan segera mungkin, dan diharapkan diedarkan pada bulan Januari ini, 2021.
Untuk vaksin Sinovac yang dari Cina ini diharapkan bisa membantu dan mengurangi maraknya virus Covid yang terjadi. Berikut ini beberapa fakta yang perlu anda ketahui tentang vaksin Sinovac, diantaraya:
1. Telah Tiba Tahun Kemarin, 2020
Vaksin ini sudah datang di Indonesia sejak bulan Desember kemarin, 2020 tepatnya pada tanggal 6. Vaksin ini tiba di bandara Soekarno-Hatta pada hari Minggu malam. Walaupun tiba di Indonesia vaksin tersebut belum bisa disebarkan karena perlu diperiksa lagi.
Vaksin ini disimpan di Bio Farma Bandung. Vaksin ini sempat mendapatkan pro-kontra lantaran pihak Sinovac belum memberikan pernyataan resmi terkait efektivitas vaksin tersebut. Jika dilihat secara angka, efektivitasnya sekitar 97 persen.
2. Belum Bisa Dipastikan Keefektifitasannya
Untuk pengaplikasiannya di Indonesia virus Sinovac belum bisa dipastikan efektif. Vaksin ini berjenis inactivated vaccine. Vaksin ini menggunakan virus Covid yang sudah dilemahkan untuk memancing respons imun tubuh.
Vaksin buatan dari Cina ini memerlukan beberapa dosis dari waktu ke waktu agar imunitas berkelanjutan terhadap penyakit. Virus yang disuntikkan di tubuh manusia dengan vaksin ini sama dengan utuh.
3. Virus Itu (Didalamnya) telah Dirusak
Jangan salah walaupun virus didalamnya adalah virus Corona, tetapi sudah dilemahkan alias diinactive. Jadi virusnya sebelum dijadikan vaksin dirusak dulu kemudian dimatikan secara genetic melalui bahan kimia. Selain itu juga dengan suhu panas atau radiasi.
Saat disuntikkan ke manusia, maka vaksin ini tidak akan menimbulkan masalah karena materi genetik virusnya sudah rusak. Dengan begitu, virus tidak bisa bereplikasi. Vaksin inactivated sudah digunakan untuk penyakit Hepatitis A, Flu, Polio, dan Rabies.
4. Indonesia menjadi Lokasi Uji Klinis Tahap Ketiga
Perlu dikethui, Indonesia menjadi uji klinis tahap ketiga bagi virus ini (Sinovac). Vaksin ini dipercaya menghasilkan antobodi di tubuh koresponden. Dampaknya pasti baik dalam melawan virus Corona. Dengan adanya antibody tersebut otomatis bisa menghalangi SARS-CoV2.
Tidak ada efek samping yang parah dalam penggunaan vaksin ini. Tahap dua uji coba akan diketahui sistem kekebalan tubuh dalam waktu 14 hari setelah dilakukan vaksinasi. Harga vaksin sekitar 73-146 ribu rupiah per dosis.
5. Waktu Pendistribusian Vaksin
Dalam waktu pendistribusian dibutuhkan sekitar satu tahun untuk memvaksin semua warga masyarakat yang membutuhkan. Bio Farma yang akan menjadi produsen vaksin ini secepatnyaa mengurus sertifikat halal ke Majelis Ulama Indonesia (MUI).
Vaksin ini menggunakan bahan halal dan untuk spesifikasinya merupakan kewenangan dari MUI. Untuk prosesnya tergantung sistemnya karena perlu dipertimbangkan aspek lainnya. Tim Indonesia berupa MUI dan POM juga perlu mengaudit dulu ke Sinovac.
6. Relawan Dapat Asuransi tentang Vaksin Ini
Untuk pengujian vaksin ini diperlukan relawan. Dan manajer uji klinis ini perlu bekerja sama dengan PT. Asuransi Umum Bumida 1967 sebagai pemberi asuransi. Dengan asuransi tersebut, keluhan kesehatan mulai dari yang ringan sampai berat akan ditanggung selama uji coba.
Kesehatan peserta tetap diawasi oleh petugas penelitian secara terus menerus atau sekitar 6 bulan semenjak disuntikkan vaksin. Calon relawan juga akan mendapatkan rapid test dan swab secara gratis. Jadi, mau tidak jadi relawan uji coba vaksin Sinovac?.
Perlu hati-hati yah!. Dan semoga bermanfaat.