
FEATURES, malangpost.id – Menjalankan ibadah puasa sebulan penuh identik dengan bulan suci Ramadhan. Tak hanya berpuasa, umat Islam di dunia juga merayakan bulan Ramadhan dengan berbagai perayaan dan tradisi unik yang dilakukan dari generasi ke generasi. Ada berbagai tradisi unik Ramadhan dari berbagai negara yang mungkin tidak kita ketahui.
Muali dari menyalakan lentera di Mesir, hingga membunyikan meriam di Lebanon, setiap negara punya tradisi unik dalam menyambut dan mengisi bulan Ramadhan.
Berikut 7 tradisi unik di bulan Ramadhan sebagaimana kami kumpulkan dari berbagai sumber.
1. Fanous, Mesir
Umat Islam di Mesir menyambut bulan suci Ramadhan dengan fanous warna-warni setiap tahunnya. Fanous adalah lentera yang melambangkan persatuan dan kegembiraan sepanjang Ramadhan. Tradisi menyalakan fanous bermula pada dinasti Fatimiyah. Saat itu, masyarakat Mesir menyambut Khilafah Al-Muʿizz li-Dīn Allah yang tiba di Kairo pada hari pertama Ramadhan. Para pejabat militer memerintahkan penduduk setempat untuk memegang lilin di jalan-jalan yang gelap sebagai penerangan.
2. Chaand Raat, Pakistan
Pakistan memiliki tradisi unik Ramadhan yang dilakukan oleh para wanita, yaitu Chaand Raat. Tradisi yang hanya dilakukan para wanita muslim di Pakistan ini berlangsung di penghujung Ramadhan. Menjelang akhir Ramadhan, para wanita akan berduyun-duyun pergi ke pusat perbelanjaan atau pasar lokal untuk membeli gelang warna-warni. Tak ketinggalan, mewarnai tangan mereka dengan pacar. Waktu ini juga menjadi momen yang baik bagi mereka yang ingin membuka toko aksesoris dan perhiasan.
3. Menembakkan meriam, Lebanon
Selama bulan Ramadhan, banyak negara di Timur Tengah yang menembakkan meriam. Hal ini dilakukan setiap hari untuk menandakan waktu berbuka puasa. Tradisi unik ini dikenal dengan midfa al iftar dan dipercaya pertama kali dilakukan di Mesir lebih dari 200 tahun yang lalu. Kala itu, penguasa Ottoman Khosh Qadam sedang menguji meriam baru saat matahari terbenam. Qadam tidak sengaja menembakkan meriam tersebut. Banyak warga sipil yang mendengar suara meriam bergema di seluruh Kairo tersebut sebagai penanda akhir puasa.
Baca juga: 5 Manfaat Mengikuti Pesantren Kilat Selama Ramadhan
4. Seheriwalas atau Zohridaars, India
Umat Islam yang tinggal di New Delhi, India, memiliki tradisi Seheriwalas atau Zohridaars yang dilakukan selama bulan Ramadhan. Awalnya, tradisi unik ini berasal dari kota kuno Mughal yang ditandai dengan orang berjalan-jalan di sekitar kota pada pagi hari sebelum fajar. Mulai pukul 02.30 pagi waktu setempat, beberapa orang akan berkeliling untuk membangunkan warga dengan mengetuk pintu dan dinding rumah mereka.
5. Mhebibes, Irak
Irak juga punya tradisi unik Ramadhan yang dilakukan setelah berbuka puasa. Tradisi Mhebibes berupa permainan yang dilakukan para orang dewasa pria dan melibatkan dua kelompok dengan jumlah besar, sekitar 40 hingga 250 pemain. Seseorang dalam satu kelompok akan menyembunyikan sebuah cincin dan kelompok lawan harus menebak dan menentukan pria mana yang membawa cincin tersebut. Uniknya, untuk menebak siapa yang menyembunyikan cincin, kelompok lawan hanya boleh menggunakan bahasa tubuh.
6. Nafar, Maroko
Selama Ramadhan, wilayah Maroko akan dikelilingi oleh Nafar, seorang penyiar atau criwe. Nafar yang mengenakan pakaian adat gandora, sandal, dan topi akan berkeliling di beberapa wilayah dan setiap jalan sempit sambil bernyanyi. Tidak sembarang orang bisa menjadi Nafar, karena masyarakat memilih mereka berdasarkan kejujuran yang dimiliki.
7. Menyanyikan lagu tradisional, Albania
Anggota komunitas Muslim Roma di Albania yang berasal dari Kekaisaran Ottoman punya tradisi yang telah dilakukan selama berabad-abad. Mereka akan menyanyikan lagu-lagu tradisional untuk mengumumkan awal dan akhir puasa. Hal ini dilakukan setiap hari selama Ramadhan. Umat muslim Albania akan berbaris memainkan lodra, gendang silinder berujung ganda yang dilapisi kulit domba atau kambing.