Warga Kota Batu Diimbau Untuk Waspada Demam Berdarah Saat Musim Pancaroba

MALANG, Malangpost.id – Seperti diketahui, akhir tahun memang selalu terjadi puncak perubahan iklim dari hujan ke panas dan sebaliknya, hal ini memungkinkan perkembangbiakkan vektor nyamuk Aedes Aegypti dan Aedes Albopictus. Kondisi ini membuat kasus demam berdarah dengue (DBD) menjadi hal yang patut diwaspadai, khususnya bagi warga Kota Batu.

Dinas Kesehatan Kota Batu juga mengimbau agar masyarakat terus menciptakan lingkungan yang baik dengan membiasakan diri melakukan 3M yaitu menutup, menguras, mengubur berbagai tempat yang dapat menjadi sarang nyamuk. Tujuannya untuk meminimalisir perkembangbiakkan nyamuk demam berdarah.

Seperti dilansir dari Jatim Times, jumlah penderita Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kota Batu tidak kalah banyak dengan penderita Covid 19. Data terakhir menyebutkan hingga bulan Juni 2020 jumlah penderita DBD mencapai 50 orang terhitung sejak bulan Januari 2020 hingga pertengahan Juni 2020. Belum ada info terupdate perihal kasus DBD hingga Oktober ini, namun warga tetap harus mewaspadai adanya perlonjakan kasus Demam Berdarah Dengue.

Dinas Kesehatan Kota Batu sebelumnya telah melakukan fogging di beberapa tempat salah satunya Desa Junrejo Kota Batu, pada bulan Agustus lalu disebabkan beberapa warga di kawasan ini terserang wabah Demam Berdarah. Beberapa warga yang terserang sempat dilarikan ke rumah sakit, bahkan salah satu di antaranya seorang warga berusia 16 tahun dinyatakan meninggal dunia akibat serangan DBD tersebut.

Meski demikian, Dinas Kesehatan tetap gencar melakukan sosialisasi kepada warga masyarakat terkait bahaya wabah DBD yang mengancam pada musim pancaroba ini, tidak hanya Covid-19 saja namun serangan penyakit mematikan lainnya juga perlu ditingkatkan kewaspadaannya.

(MP-Rf)

Bagikan ke sosial media:

Recommended For You

rifamahmudah

About the Author: rifamahmudah

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Kunjungi Alamat Baru Kami

This will close in 0 seconds