BALAIKOTA, Malangpost.id – Sebagaimana diketahui dalam pemberitaan sebelumnya, Kota Malang telah memiliki layanan tanggap kegawatdaruratan bernama Ngalam112 yang diluncurkan semenjak April 2020. Sehingga, pada bulan April depan, praktis layanan ini telah genap satu tahun semenjak peluncurannya.
La Ode Kulaita B. Al Fitra selaku Kepala Seksi Pengembangan Informatika Diskominfo Malang ketika ditemui di ruang kerjanya Gedung B Perkantoran Terpadu lantai 3 menjelaskan, bila dilihat secara total per bulan, memang menunjukkan indikasi peningkatan masyarakat pengguna layanan Ngalam112. Namun menurutnya kenaikannya masih bersifat landai, belum terlalu banyak perbedaannya.
“Ya ada, tapi belum buum”. Ujar La Ode
Dalam masa transisi layanan 112, masyarakat tentunya masih bisa mengakses nomor lain selain 112 untuk mendapatkan bantuan dinas terkait. Namun, kedepannya semua kontak itu akan disatukan menjadi 112 agar memaksimalkan layanan tanggap darurat di Kota Malang.
Salah satu keunggulan layanan Ngalam112 ialah masyarakat yang menelpon untuk melaporkan suatu kejadian tidak dikenakan biaya. Namun, keunggulan ini rupanya turut disalah gunakan oleh sebagian oknum masyarakat. Kebanyakan anak kecil iseng menghubungi, sehingga petugas pun terpaksa mengingatkan agar tidak dimain-mainkan.
Bahkan ada juga masyarakat yang menghubungi layanan 112 untuk menanyakan tata cara pengisian pulsa. Selain menanyakan hal yang bukan tugasnya, terkadang ada saja yang menelpon untuk menggoda para petugas Ngalam112.
“soalnya kan gratis, digodain, namanya siapa ?” Ujar La Ode menirukan
Selain itu, tim Ngalam112 juga menyayangkan beberapa pengguna yang menghubungi layanan 112 dengan menggunakan private number (kondisi ketika ada telepon masuk dengan identitas “nomor tak dikenal”), sehingga menyulitkan ketika tim Ngalam112 hendak memberikan feedback atas penangan kejadian tanggap darurat yang telah dilayani.
Baca Juga : Buka Masa Orientasi S3 Doktor, Ini Yang Disampaikan Rektor UIN
Demi memaksimalkan layanan 112, pihak diskominfo mengaktifkan 16 provider. Hal ini ditujukan agar banyak panggilan dapat dilayani secara langsung sehingga meminimalisir antrean yang bisa saja terjadi.
“pusatnya XL itu ada empat, indosat ada berapa, telkomsel ada berapa. Jadi bisa masuk semua” Lanjut La Ode.
Tak hanya sampai disitu, La Ode juga menjelaskan jika kebijakan nomor darurat 112 ini merupakan program yang diturunkan dari pemerintah pusat. Kedepannya pun, La Ode menjelaskan jika seluruh nomor layanan darurat yang saat ini aktif, akan dipindahkan ke layanan 112.
“Karena secara nasional itu memang harus ke 112 semua nantinya”. Ucap La Ode
Dalam satu tahun perjalanannya, rupanya pemerintah Kota Malang tergolong yang awal menerapkan layanan ini. Sebagaimana diungkapkan La Ode, Kota Malang sendiri menjadi kotya ke 56 yang menerapkan layanan tanggap darurat 112.
“Kita ini kota ke 56 dari seluruh indonesia yang menerapkan 112” Pungkas La Ode.