BALAIKOTA, Malangpost.id – Kamis (20/5) bertepatan dengan Hari Kebangkitan Nasional (Hardiknas), pemerintah Indonesia meluncurkan program Literasi Digital bertema “Indonesia Makin Cakap Digital”.
Peluncuran tersebut digelar serempak berskala nasional secara virtual. Di Kota Malang, giat peluncuran ini dihadiri oleh Wali Kota Malang Sutiaji, bertempat di Ngalam Command Center (NCC), Balai Kota Malang.
Sutiaji menuturkan, penekanan program literasi digital adalah pada kesadaran pemanfaatan aplikasi atau akses digital oleh masyarakat.
“Sebenarnya kita perang terhadap bagaimana manfaat digital yang semakin hari, dirasakan semakin banyak manfaatnya. Tentu bagi mereka yang sadar bahwa digital menjadi sesuatu kebutuhan kita,” kata Sutiaji, Kamis (20/5)
Bijak dalam bersosial media
Penekanan selanjutnya, ungkap Sutiaji adalah pada perilaku bijak dalam bersosial media.
Artinya penggunaan sosial media tidak sampai digunakan untuk sesuatu yang merugikan, seperti misalnya penyebaran konten atau isu-isu hoax yang saat ini marak terjadi.
“Sehingga kita butuh untuk penguatan literasi digital, karena sebenarnya manfaatnya untuk kita semua,” tambahnya
Dirinya melanjutkan, dalam dunia digital ada banyak ancaman dari mereka yang dengan sengaja melakukan penyelewengan digital.
Namun bukan berarti masyarakat harus menghindari atau menjauhi dunia digital, karena mereka yang menghindari digitalisasi akan tertinggal jauh. Terutama dalam hal memperoleh informasi.
Baca juga : H-3 Idul Fitri 1442 H, Pengamanan Operasi Ketupat Semeru Kota Malang Terus Diperketat
“Negara-negara yang sudah ‘melek’ digital saya kira sudah menguasai perekonomian dan sains-sains yang lain,” ungkap Sutiaji
Ia lantas mengaku, bahwa pihaknya sudah meminta kepada pelaksana tugas perpustakaan untuk menggenjot perpustakaan digital.
Sehingga masyarakat yang ingin memperoleh literasi tidak harus datang ke perpustakaan, melainkan hanya perlu mengaksesnya secara digital kapan pun dan dimana pun.
Tantangan era digital semakin besar
Sementara itu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebutkan bahwa tantangan di era digital semakin besar. Hal ini karena banyaknya konten negatif dan kejahatan digital yang terus bermunculan.
“Seperti hoax, penipuan daring, perjudian, eksploitasi seksual pada anak, perundungan cyber, ujaran kebencian, radikalisme berbasis digital yang harus terus diwaspadai karena dapat mengancam persatuan dan kesatuan bangsa,” beber Jokowi secara daring
Meminimalisir adanya konten negatif digital, dengan cara membanjiri dengan konten-konten positif telah menjadi tanggung jawab bersama.
Jokowi menekankan, peningkatan kecakapan digital harus terus dilakukan. Agar mampu menciptakan konten-konten kreatif yang mendidik.
“Internet harus mampu meningkatkan produktivitas masyarakat. Membuat UMKM naik kelas, perbanyak UMKM onboarding ke platform e-commerce, sehingga internet dapat memberi nilai tambah terhadap ekonomi masyarakat,” bebernya
Jokowi menambahkan bahwa program literasi digital dapat berjalan dengan lancar ketika ada kerjasama dan dukungan dari semua pihak.
Harapannya agar program literasi digital dapat terus berkembang, dan internet dapat dimanfaatkan untuk kegiatan yang edukatif dan produktif.