KAMPUS, Malangpost.id – Untuk memproduksi mahasiswa agar mampu berprestasi. Baik di bidang akademik maupun non akademik, Teknik Informatika Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang mempunyai beberapa strategi.
Ketua Program Studi Teknik Informatika ITN Malang Suryo Adi Wibowo menuturkan, untuk menggapai hal tersebut pihaknya mencanangkan sistem pembelajaran tuntas.
“Jadi bagaimana anak-anak bisa dididik, dan menyelesaikan kuliah dengan hasil yang maksimal,” katanya
Sistem pembelajaran tuntas dibidang akademik adalah dengan cara melakukan perbaikan bagi mahasiswa yang memiliki nilai kurang.
Pertama adalah dengan melakukan remedi di ujian, dan kedua melakukan “semester antara” bagi mahasiswa yang ingin memperbaiki nilai.
Selain itu pihaknya juga mengarahkan setiap mahasiswa untuk senantiasa aktif di lima laboratorium Prodi Teknik Informatika.
“Ada lima laboratorium aktif, yakni Lab Pemograman, Lab Mobile Programming, Lab Database, Lab Pengelolaan Multimedia, dan Lab Sistem Operasi dan Jaringan Komputer,” ungkap Adi
Dikatakannya, sejak semester satu mahasiswa sudah dibiasakan untuk aktif menjadi anggota laboratorium. Alasannya karena laboratorium adalah pusat mahasiswa untuk belajar.
Selain itu, lewat laboratorium mahasiswa diharapkan bisa beradaptasi, belajar dengan cepat dan berpraktik ketika berada di laboratorium program studi.
Mahasiswa Aktif Lebih Siap di Dunia Kerja
Berdasarkan pengalaman, mahasiswa yang aktif di laboratorium lebih kuat dan lebih siap ketika menghadapi dunia luar atau dunia kerja.
Selanjutnya Prodi juga menyiapkan beberapa titik atau cek point sebagai sumber informasi terkait jadwal proses pengerjaan tugas akhir.
Harapannya untuk memberi stimulus kepada mahasiswa agar bisa menciptakan target kelulusan bagi dirinya sendiri.
“Sedangkan untuk bidang non akademis, setiap tahun kita mengadakan pelatihan PKM (Program Kreativitas Mahasiswa, red),” tambahnya
Pelatihan ini adalah sebagai awal untuk menyiapkan mahasiswa mengikuti Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (Pimnas). Sehingga mahasiswa diberikan kebebasan untuk menuliskan segala macam ide yang dituangkan dalam bentuk proposal penelitian.
“Ini yang kemudian menjadikan Teknik Informatika ITN Malang, termasuk penyumbang proposal penelitian paling banyak se-ITN, dan paling sering lolos Pimnas” kata Adi
Ketika mahasiswa lolos Pimnas, menurutnya mahasiswa juga bisa mengetahui perkembangan teknologi di dunia luar.
Sehingga pengetahuan mengenai hal ini bisa dibawa mahasiswa ke kampus, yang untuk selanjutnya dikembangkan menjadi sebuah proyek, maupun topik tugas akhir.
“Ini nanti juga berperan untuk meningkatkan mutu hasil tugas akhir milik mereka di kampus, selain infus dari dosen,” pungkasnya kepada Malangpost.id