KAMPUS, Malangpost.id – Prestasi baru saja ditorehkan oleh Tim Dosen dan juga Tim Mahasiswa dari Teknik Kimia Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang. Pasalnya Teknik Kima S1 ITN Malang, berhasil lolos mendapatkan hibah tiga program Kemendikbud Republik Indonesia.
Pertama “Pengolahan Limbah Pertanian di Desa Sumberejo Batu untuk Menunjang Perencanaan Eduwisata Ekologi” dalam program Matching Fund Kedaireka (Kedaulatan Indonesia dalam Reka Cipta).
Baca juga : Simak PPKM Darurat ITN Malang, Berikut PoinnyaTangkap Peluang, ITN Malang Buka Prodi Bisnis Digital
Kemudian “Pemberdayaan dan Pengembangan Potensi Hasil Perkebunan Buah Jeruk Berbasis Zero Waste di Desa Panggungrejo, Kecamatan Gondanglegi, Kabupaten Malang” dalam program Holistik Pembinaan dan Pemberdayaan Desa (PHP2D) 2021.
Lalu “Appropriate Concept to Advance Village: Optimalisasi Potensi Kekayaan Alam Desa Sebagai Upaya Mewujudkan Desa Kreatif Berbasis Ecopreneurship” dalam Program Kreativitas Mahasiswa-Gagasan Tertulis (PKM-GT) Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan.
“Kita mendapatkan prestasi yang membanggakan, yang pertama Matching Fund Kedaireka bentuk kerja sama Teknik Kimia dan Arsitektur. Kemudian PHP2D yang alhamdulillah Himpunan Mahasiswa Teknik Kimia lolos, dan terakhir adalah PKM-GT,” beber Mohammad Istnaeny Hudha, ST. MT.
Prestasi yang Membanggakan ITN Malang
Kepala Program (Prodi) Studi Teknik Kimia S-1 ITN Malang itu lantas menyatakan bahwa perolehan tersebut merupakan sebuah prestasi yang membanggakan bagi ITN Malang, khususnya Prodi Teknik Kimia.
Ia mengaku, sejak awal Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) dicanangkan, pihaknya sudah berupaya berpartisipasi dalam program tersebut. Sehingga kini pihaknya dapat memperoleh prestasi.
Istnaeny juga mengapresiasi kinerja dari mahasiswa yang mengikuti program itu, termasuk dosen pendamping yakni Dr. Nanik Astuti Rahman, ST, MT dan Dwi Ana Anggorowati, ST, MT. Mengingat di tengah pandemi Covid-19 mahasiswa dan juga dosen masih bisa berprestasi dan mengikuti program yang dicanangkan Dirjen Dikti.
“Kegiatan ini memang sebagai upaya untuk mengejawantahkan apa yang di programkan Mas Menteri (Nadiem Makarim, red). Harapannya baik dosen atau pun mahasiswa tetap semangat, walaupun di tengah pandemi. Karena targetnya luar biasa, sedangkan waktu juga cukup singkat,” tegasnya
Sementara itu, Nanik Astuti Rahman berharap melalui berbagai program yang ada di MBKM mahasiswa dapat menggali permasalahan-permasalahan yang ada di masyarakat, dan memberikan solusi berupa teknologi yang sudah didapatkan lewat bangku kuliah.
Baca juga : Atlet Jujitsu ITN Malang Juara MMA 2021, Berikut Perjuangannya
Sehingga ketika mahasiswa dapat menyelesaikan permasalahan dan memberikan solusi bagi masyarakat, diharapkan mereka juga bisa mereduksi lama waktu perkuliahan.
“Karena baik di Kedaireka sampai PHP2D ada konversi yang bisa digunakan untuk mereduksi masa kuliah. Jadi harapannya mahasiswa tidak terlalu lama di perkuliahan, karena mereka bisa menerapkan ilmunya. Indikatornya adalah mahasiswa bisa menggali permasalahan dan menyelesaikannya,” tegas Nanik
Selain itu juga diharapkan mahasiswa dapat menambah pengalaman, karena semua tempat dapat menjadi laboratorium bagi mahasiswa. Sedangkan untuk dosen, diharapkan dapat menambah kepekaan terhadap masalah di masyarakat sebagai bahan ajar dan kepenulisan.