Isi Webinar Series PBMI, Ketua Pusat Studi Smonagenes UB Ungkap Hal Berikut

KAMPUS, Malangpost.id –  Beberapa saat lalu, Prof. Fatchiyah selaku Ketua Pusat Studi Smonagenes Universitas Brawijaya (UB) mengisi webinar series bertema “Konsep–konsep dasar dan teknik pemeriksaan Covid-19 berbasis RT-qPCR SARS-CoV- 2”.

Pada dasarnya, virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan penyakit Covid-19 merupakan Virus yang memiliki RNA sebagai material genetikanya. Hal tersebut Prof. Fatchiyah ungkap dalam webinar yang diselenggarakan oleh PBMI tersebut.

Baca juga: Bentuk Si-Sca, Tim Mahasiswa UB Raih Gold Medal dan Special Award di Ajang Internasional

Dalam giat itu, judul materi yang diangkat Prof. Fatchiyah adalah “Reverse Transcription PCR dan qPCR”, yang mana menurut Prof. Fatchiyah kedua teknik PCR tersebut saat ini banyak digunakan untuk deteksi penyakit.

“Terutama di saat pandemi ini digunakan untuk diagnosis Covid-19” imbuhnya

Dirinya lantas menjelaskan, prinsip dasar PCR reverse transcriptase (RT PCR) dan kuantitatif real time PCR atau yang disebut sebagai qPCR.

Reverse Transcriptase PCR mRNA

Menurut Prof. Fatchiyah, reverse transcriptase PCR merupakan PCR yang menggunakan mRNA sebagai template atau cetakan dalam proses PCR untuk mengubah mRNA menjadi DNA komplemen untai tunggal atau disebut sebagai cDNA.

Penyampaian materi webinar series oleh Prof. Fatchiyah. (Foto: Tangkapan Layar Acara)

Sedangkan kuantitatif real time PCR atau disebut qPCR, adalah PCR yang menggunakan cDNA sebagai cetakan atau template dengan jumlah copy gen target diketahui setiap siklus PCR.

Perbedaan qPCR dengan PCR biasa yaitu adanya sinyal fluoresen yang terdapat pada komponen PCR, yang mana sinyal fluoresen ini yang akan terdeteksi setiap siklus PCR dan diindikasikan sebagai CT atau cycle treshold.

Cycle treshold (CT) didefinisikan sebagai jumlah siklus yang diperlukan agar sinyal fluoresen melewati ambang batas latar (treshold).

“Teknik qPCR ini dapat langsung digunakan untuk diagnosis Covid-19 pada pasien dengan lama pengerjaan 3-4 jam, sehingga lebih efisien untuk diagnosis baik segi ketepatan dan efisiensi waktu” papar Prof. Fatchiyah

Baca juga : SOHIN Antarkan Tim UB Raih Gold Medal dan Special Award Ajang Internasional

Selain sebagai Ketua Pusat Studi Smonagenes UB, Prof. Fatchiyah juga menjadi salah satu Profesor di UB dalam bidang Genetika Molekuler.

Ia mengajar materi-materi genetika di Jurusan Biologi, MIPA, Fakultas Kedokteran, Fakultas Teknologi hasil pertanian dan lainnya, baik di dalam Universitas Brawijaya mau pun di lain Universitas.

Tidak hanya mengajar di kampus Indonesia, Prof. Fatchiyah aktif juga diundang mengisi kuliah tamu di beberapa negara seperti Jepang, Thailand, Spanyol, dan sebagainya.

 

 

 

 

Bagikan ke sosial media:

Recommended For You

Wahyu

About the Author: Wahyu Setiawan

Paling hobi jalan-jalan; lebih senang baca novel; suka nonton film bergenre Adventure, Comedy, Horror, Animation, Fantasy & Romance.

1 Comment

  1. I loved as much as you will receive carried out right here.
    The sketch is attractive, your authored subject matter stylish.
    nonetheless, you command get got an edginess over that you
    wish be delivering the following. unwell unquestionably come more
    formerly again since exactly the same nearly very often inside case you shield this hike.

    Look at my site patrick’s day tee

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Kunjungi Alamat Baru Kami

This will close in 0 seconds