KAMPUS, Malangpost.id – Edukasi tentang budaya, salah satunya dapat diperkenalkan lewat permainan tradisional kepada anak-anak. Sebab, anak-anak zaman sekarang lebih suka bermain gadget daripada permainan tradisional.
Seperti yang dilakukan oleh lima mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Brawijaya, mereka menggagas Kampung Dolanan Celaket.
Dengan menggandeng sanggar Sasana Krida Budaya, tujuan adanya kampung tersebut adalah sebagai upaya pelestarian budaya.
Program ini dilaksanakan mulai dari tahap diskusi dengan mitra, yaitu sanggar Sasana Krida Budaya di Kelurahan Rampal Celaket, Kecamatan Klojen, Kota Malang.
Kemudian menyediakan semua fasilitas, merenovasi semua ruangan yang diubah menjadi sudut seni dan sudut baca.
“Kami melakukan sosialisasi kepada masyarakat Kelurahan Rampal Celaket khususnya anak-anak tentang permainan tradisional dan bacaan apa saja yang ada,” ujar Luna selaku anggota Tim Kampung Dolanan Celaket.
Usai sosialisasi, pelaksanaan program diawasi langsung oleh Satgas Covid-19 dan Babinsa Kelurahan Rampal Celaket.
Pada tahap pelaksanaan ini semua anak membaca buku, bermain musik dan permainan tradisional yang telah disediakan. Ada juga aplikasi pendukung berupa puzzle budaya.
Luna dan teman-teman tidak membatasi akses ke Kampung Dolanan Celaket. Namun karena kondisi saat ini yaitu PPKM, pihak mitra membatasi yang bisa masuk ke Kampung Dolanan Celaket.
“Jadi untuk saat ini masih terbatas pada masyarakat sekitar Kampung Dolanan Celaket,” pungkas Luna.
Hello there! Do you use Twitter? I’d like to follow you if that would be okay. I’m undoubtedly enjoying your blog and look forward to new updates.