FEATURES, Malangpost.id – Pernah mendengar istilah ghosting? Atau baru saja mengalaminya? Belakangan ini, ghosting menjadi sebuah kata yang cukup terkenal dan sering digunakan di internet maupun di dunia nyata. Ghosting didefinisikan sebagai tindakan “menghilang” atau memutus kontak saat masa pendekatan atau dalam sebuah hubungan.
Dalam hal ini, pelaku ghosting meninggalkan pasangannya begitu saja. Saat korban mencoba menghubungi kembali, misalnya dengan menelpon atau mengirim pesan, pelaku ghosting tidak pernah membalas atau bahkan tidak bisa dihubungi lagi. Lantas, bagaimana dengan korban ghosting? Apakah ada dampak psikologis akibat terkena ghosting?
Ghosting Dapat Mempengaruhi Kondisi Psikologis
Tidak main-main, ghosting bisa berdampak pada psikologi korbannya. Mengapa ghosting bisa begitu menyakitkan? Jawabannya sederhana. Ditinggalkan oleh seseorang yang dipercaya atau dianggap peduli bisa membuat seseorang merasa kehilangan.
Kemudian, korban ghosting mulai merasa bahwa dia mengalami penolakan dan akhirnya mempertanyakan kelayakannya sendiri. Faktanya, penolakan sosial dapat menyebabkan rasa sakit yang menyebabkan stres.
Korban ghosting juga dapat mengalami penurunan rasa percaya diri dan tidak memiliki keinginan untuk memulai hubungan di masa mendatang, baik secara asmara maupun hubungan lain. Lantas, bisakah korban ghosting move on? Bagaimana caranya?
Ada beberapa cara yang bisa coba dilakukan setelah terkena ghosting, di antaranya:
1. Berikan Waktu
Cara terbaik untuk menghadapi kondisi ini adalah dengan memberikan waktu untuk berdamai dan menerima semua yang terjadi. Sadarilah bahwa ini sudah berakhir dan begitulah seharusnya.
2. Jangan Menyalahkan Diri Sendiri
Semakin menyalahkan diri sendiri, semakin dalam perasaan sakit yang akan terasa. Selain itu, hindari “menghukum diri” dengan cara yang berbahaya, seperti mengonsumsi minuman beralkohol atau penyalahgunaan obat-obatan terlarang.
3. Habiskan Waktu dengan Keluarga
Jangan pernah merasa sendirian, jika perlu cobalah untuk menghabiskan waktu bersama keluarga atau teman. Dengan begitu, rasa sakit akibat ghosting mungkin akan sedikit terlupakan.
Jika dibutuhkan, kamu juga bisa mencari bantuan profesional atau psikolog untuk menghadapi ghosting.